breaking news
Home » Wujudkan Hilirisasi Perikanan, Bontang Kembangkan Industri Ikan Kaleng

Wujudkan Hilirisasi Perikanan, Bontang Kembangkan Industri Ikan Kaleng

Bagikan :

Industri Pengalengan Ikan Jadi Andalan. ( sumber Metrotvnews )

Nusantara1News -Pemerintah Kota Bontang semakin serius menggarap hilirisasi perikanan sebagai strategi diversifikasi ekonomi dan peningkatan nilai tambah produk laut Fokus utama saat ini adalah pengembangan industri pengalengan ikan terutama untuk komoditas unggulan seperti Cakalang, Tongkol, dan Tuna. Minggu (20/4) dikutip dari Metrotvnews.

Baca Juga : 100 Hari Presiden Prabowo Subianto, Tingkat Kepuasan Capai 80,9% Jubir Kementrans Sebut Pemimpin Dekat dengan Rakyat

Berdasarkan kajian Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi 2024 oleh DPMPTSP Kaltim, menggunakan analisis SWOT, teridentifikasi peluang dan tantangan dalam membangun industri ini. Muhammad Aspiannur, Kepala DPMPTSP Bontang, menyebutkan bahwa kota ini memiliki bahan baku melimpah dari hasil tangkapan nelayan, ditambah ketersediaan lahan industri khusus.

“Industri ini tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi, tetapi juga menyerap tenaga kerja lokal dan menggerakkan ekonomi pesisir,” jelasnya.

Namun, beberapa kendala masih menghadang, seperti ketergantungan pada bahan baku impor seperti tinplate yang menaikkan biaya produksi. Selain itu, infrastruktur pendukung seperti jalan, listrik, dan air masih perlu ditingkatkan untuk mendukung operasional industri.

Di sisi lain, peluang pasar terbuka lebar, baik untuk distribusi nasional maupun ekspor. Kolaborasi dengan perguruan tinggi untuk riset teknologi dan pengembangan industri pendukung juga menjadi nilai tambah. Pemerintah pun telah menyiapkan berbagai insentif investasi untuk mendorong pertumbuhan sektor ini.

“Hilirisasi bukan hanya soal produksi, tapi membangun ekosistem industri yang berkelanjutan, inklusif, dan ramah lingkungan,” tegas Aspiannur.

Data BPS Kecamatan Bontang Selatan menunjukkan peningkatan produksi perikanan budidaya laut dari 2.474 ton (2020) menjadi 2.638 ton (2021). Dengan wilayah laut yang luas, Bontang memiliki potensi besar tidak hanya di sektor pengalengan ikan, tetapi juga budidaya rumput laut untuk industri farmasi dan kosmetik.

Keberadaan Kawasan Bontang Lestari yang akan dilengkapi pelabuhan laut semakin memperkuat posisi Bontang sebagai pusat pengolahan hasil laut.

Baca Juga : 100 Hari Presiden Prabowo Subianto, Tingkat Kepuasan Capai 80,9% Jubir Kementrans Sebut Pemimpin Dekat dengan Rakyat

“Dengan perencanaan matang, industri pengalengan ikan di Bontang bisa menjadi contoh hilirisasi berkelanjutan di Indonesia,” tutup Aspiannur.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *