breaking news
Home » Warga RI Rentan Nomofobia, Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat!

Warga RI Rentan Nomofobia, Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat!

Bagikan :

Ilustrasi orang bermain handphone (sumber gambar : bcalife.co.id)

Nusantara1News – Di era digital saat ini, banyak orang sulit membayangkan hidup tanpa smartphone. Perangkat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, memberikan kemudahan dalam berkomunikasi, bekerja, hingga berbelanja. Namun, di balik manfaatnya, penggunaan ponsel yang berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan mental dan fisik.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kecanduan smartphone dapat memicu kondisi yang dikenal sebagai nomofobia atau NO MObile PHone PhoBIA. Istilah ini menggambarkan rasa cemas berlebihan ketika seseorang tidak membawa ponsel atau tidak bisa menggunakannya akibat kehabisan baterai atau kehilangan sinyal.

Baca Juga : KKP Amankan Dua Kapal Ikan Diduga Melanggar Batas Area Penangkapan

“Era digital ini memang membawa banyak manfaat, tetapi ketika kita lebih sering menatap layar HP daripada berinteraksi langsung dengan orang lain, itu bisa menjadi masalah,” demikian yang dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (11/2/2025)

Psikolog Mark Travers menjelaskan bahwa meskipun nomofobia belum dikategorikan sebagai gangguan mental resmi, kondisi ini memiliki banyak kesamaan dengan fobia lainnya, seperti kecemasan, gemetar, berkeringat, dan kesulitan bernapas.

Sebuah penelitian global pada 2021 menunjukkan bahwa tingkat nomofobia sangat bervariasi di berbagai negara, dengan prevalensi berkisar antara 13% hingga 79%. Bahkan, survei yang dilakukan pada mahasiswa di berbagai negara menemukan bahwa angka nomofobia berkisar antara 6% hingga 73%, tergantung wilayahnya.

Tidak hanya menjadi kebutuhan utama, penggunaan smartphone di Indonesia telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Laporan State of Mobile 2024 dari Data.AI mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia menjadi pengguna HP terlama di dunia pada 2023, dengan rata-rata 6,05 jam per hari.

Indonesia bahkan menjadi satu-satunya negara yang mencatatkan penggunaan perangkat mobile lebih dari enam jam setiap hari. Di posisi kedua, warga Thailand menghabiskan 5,64 jam per hari, sementara Argentina berada di posisi ketiga dengan 5,33 jam per hari.

Baca Juga : Program Mudik Gratis Nataru 2024/2025: Respons Positif, Tantangan Kepadatan dan Keselamatan Transportasi

Meskipun terjadi sedikit penurunan dari tahun sebelumnya—di mana pada 2022 rata-rata penggunaan HP di Indonesia mencapai 6,14 jam per hari—angka ini tetap menjadi yang tertinggi di dunia.

Selain itu, Indonesia juga masuk dalam lima besar negara dengan jumlah unduhan aplikasi terbanyak sepanjang 2023, mencapai 7,56 miliar kali. Namun, dalam hal total waktu yang dihabiskan pada aplikasi mobile, Indonesia berada di posisi ketiga dengan 415 miliar jam, di bawah India yang mencapai 1,19 triliun jam.

Dengan tingginya angka penggunaan smartphone, penting bagi masyarakat untuk menyadari potensi dampak negatifnya. Kesadaran akan batasan penggunaan HP serta menjaga keseimbangan dalam kehidupan digital menjadi kunci untuk menghindari risiko kecanduan yang lebih serius.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *