
Nusantara1News – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya para guru untuk mempelajari kecerdasan buatan (AI) agar mampu mengikuti perkembangan teknologi dan tidak tertinggal, Selasa (18/3) seperti di kutip dari Antaranews.
Baca Juga : Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial
Saat mengunjungi SMA Islam Terpadu Al-Madinah di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, Gibran meninjau pelaksanaan uji coba dan workshop penggunaan AI dalam kegiatan belajar mengajar.
“Kita tidak boleh tertinggal dalam beradaptasi, termasuk para guru. Saya harap semuanya bisa cepat menyesuaikan diri karena perkembangan teknologi ini sangat pesat,” ujar Wapres Gibran.
Ia juga berharap pemanfaatan AI dapat dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah agar generasi muda Indonesia semakin kreatif dan produktif dalam menghadapi era digital.
“Ke depannya, AI bisa menjadi mata pelajaran tambahan atau pilihan bagi siswa,” tambahnya.
Dalam workshop tersebut, siswa SMA Islam Terpadu Al-Madinah belajar dasar-dasar penggunaan AI melalui aplikasi Rubix, dengan bimbingan komunitas pegiat AI AICO.
Gibran menegaskan bahwa AI bukan sekadar alat instan untuk mencari jawaban, melainkan sarana untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas.
“AI tidak memberikan jawaban secara langsung, tapi membantu memahami langkah-langkah dalam menemukan solusi. Jadi, di luar jam sekolah, kalian bisa menggunakannya untuk mengerjakan tugas secara mandiri,” jelasnya kepada para siswa.
Ia juga mengapresiasi pihak sekolah atas terselenggaranya program ini dan menyebut bahwa tiga sekolah lainnya turut serta dalam pelatihan AI.
“Kami sudah memulai program ini minggu lalu di salah satu SMA di Jakarta. Minggu ini ada tiga sekolah yang ikut serta. Kami ingin melihat bagaimana respons guru dan siswa terhadap inisiatif ini,” kata Gibran.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Islam Terpadu Al-Madinah, Eka Wulandari, menyambut baik program pengenalan AI yang diinisiasi oleh Wapres Gibran.
baca Juga : Presiden Prabowo Sambut Hangat PM Jepang di Istana Bogor
“Kami berharap program ini terus berkembang karena AI adalah alat yang bisa kami manfaatkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” ungkap Eka.