
Nusantara1News – Wakil Menteri Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengungkapkan bahwa Indonesia akan fokus mendorong reformasi dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi multilateral lainnya. Menurutnya, lembaga seperti PBB saat ini belum mampu mewakili kepentingan seluruh negara.
Baca Juga : Komisi DPR Jadwalkan Pemanggilan Mendikdasmen Terkait Sistem Baru PPDB dan UN
“Dorongan untuk reformasi PBB dan lembaga multilateral lainnya akan menjadi prioritas Indonesia selama lima tahun ke depan,” ujar Arrmanatha dalam diskusi yang diselenggarakan oleh The Yudhoyono Institute (TYI) di Grand Sahid, Jakarta, Minggu (13/4) dikutip dari Detiknews.
Arrmanatha menambahkan, Indonesia meyakini bahwa lembaga multilateral harus bersifat inklusif dan adil, namun tata kelola institusi global saat ini belum mencerminkan keseimbangan yang seharusnya.
“Faktanya, tata kelola global saat ini tidak mencerminkan keseimbangan kekuatan atau realitas dunia,” katanya.
Dia menegaskan bahwa diplomasi Indonesia akan kehilangan dampaknya jika tidak ada perubahan dalam pengelolaan global. Organisasi internasional, lanjutnya, harus mampu membawa dunia menuju keseimbangan dalam dunia yang semakin multipolar.
“Tanpa perubahan global, diplomasi Indonesia akan terhambat. Di dunia yang semakin multipolar ini, organisasi internasional harus mendukung terciptanya keseimbangan dunia,” jelasnya.
Arrmanatha juga menegaskan bahwa Indonesia selalu mengutamakan kerja sama dalam hubungan internasional dan akan berusaha sebaik mungkin untuk membentuk masa depan yang lebih baik bagi bangsa.
Baca Juga : Komisi DPR Jadwalkan Pemanggilan Mendikdasmen Terkait Sistem Baru PPDB dan UN
“Di tengah perubahan besar yang terjadi di dunia, kita harus membuat pilihan terbaik untuk masa depan bangsa. Indonesia memilih jalur kerja sama, bukan konfrontasi,” ujarnya.