Nusantara1News – Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus meminta Badan Intelijen Nasional (BIN) menggelar operasi intelijen terpadu agar tercipta sistem peringatan dini (early warning system) terkait gelaran Pilkada Serentak 2024.
Hal itu disampaikan Lodewijk saat memimpin rapat koordinasi terkait dengan persiapan Pilkada Serentak 2024, Rabu (30/10).
“Sehingga kegiatan deteksi dini dan cegah dini bisa lebih optimal. BIN agar lakukan operasi intelijen terpadu agar terciptanya early warning system,” kata Lodewijk dalam keterangan tertulis.
Terkait dengan daerah-daerah rawan, ia mengatakan sudah ada pemetaan yang dilakukan masing-masing lembaga terkait.
Ada tiga kategori yaitu daerah rawan tinggi, daerah rawan sedang, dan daerah rawan rendah. Nantinya, masing-masing daerah memiliki perhatian yang berbeda-beda.
Ia mencontohkan ada empat provinsi di Papua yang masuk dalam kategori daerah rawan tinggi. Menurutnya hal itu karena masih ada masalah-masalah sosial yang perlu menjadi perhatian.
“Pemerintah di Merauke sedang membangun food estate, ini tentunya perlu kita dukung bersama. Jadi Pilkada berjalan, food estate berjalan, sehingga ke depan akan berjalan berimbang,” kata Lodewijk.
Lihat Juga :
Politikus NasDem Usul Pemilu Per 10 Tahun Buat Balik Modal Duit Nyaleg
Lodewijk juga mengatakan Pilkada merupakan program penting yang beririsan dengan delapan program cepat Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Kemenko Polkam ingin memastikan Pilkada berjalan secara kondusif, aman dan lancar, sehingga tidak terjadi konflik yang tidak perlu.
“Pilkada ini menjadi lebih strategis karena di saat yang bersamaan pemerintah yang baru di bawah kepemimpinan Presiden Pak Prabowo dan Wakil Presiden Pak Gibran punya program 100 hari pertama. Ada 8 program cepat yang harus segera dilakukan. Pilkada ini beririsan dengan program tersebut,” kata Lodewijk.
Sumber : cnnindonesia