breaking news
Home » Wamendes Tegaskan Kopdes Merah Putih Siap Potong Rantai Tengkulak

Wamendes Tegaskan Kopdes Merah Putih Siap Potong Rantai Tengkulak

Bagikan :

Wamendes ingatkan Kopdes Merah Putih jadi penggerak kesejahteraan
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto dan Wamendes PDT Ahmad Riza Patria (sumber gambar:juang rakyat.com)

Nusantara1News – Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT), Ahmad Riza Patria, mengingatkan bahwa Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih harus benar-benar berperan sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat desa. Ia menegaskan, agar koperasi bisa bertahan dan memberi manfaat, orientasinya harus jelas: untung dan berkelanjutan.

Baca Juga : Presiden Prabowo Beri Amnesti untuk Puluhan Ribu Narapidana

“Jadi namanya koperasi kalau mau panjang (berkelanjutan), itu ya harus untung. Kalau untung, pemasukan harus lebih besar daripada pengeluaran,” ujar Riza Patria, yang akrab disapa Ariza, dalam keterangan resminya dari Jakarta, Selasa (3/6) dilansir dari laman Antara news.

Pesan ini ia sampaikan saat acara Peluncuran dan Monitoring Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih se-Provinsi Papua, yang berlangsung di Kantor Gubernur Papua sehari sebelumnya.

Menurutnya, koperasi yang sehat secara finansial bukan hanya mampu bertahan, tapi juga dapat menarik lebih banyak warga untuk menabung daripada sekadar meminjam. Hal ini menjadi kunci tumbuhnya koperasi yang kuat di tingkat desa.

“Kalau koperasinya untung, usaha simpan pinjam akan lebih banyak yang menyimpan daripada yang meminjam. Selama ini yang kita dengar, lebih banyak yang pinjam,” tambah Ariza.

Ia optimistis, dengan pengelolaan yang profesional dan bertanggung jawab, Kopdes Merah Putih dapat menjadi pilar utama pembangunan ekonomi desa secara berkelanjutan.

Sebelumnya, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto juga menyuarakan pentingnya keberadaan Kopdes Merah Putih sebagai solusi menciptakan keadilan ekonomi, khususnya di wilayah seperti Papua.

Yandri menyoroti panjangnya rantai distribusi yang sering membuat petani merugi, sementara tengkulak yang diuntungkan. Ia menilai koperasi desa bisa menjadi pemutus rantai yang merugikan itu.

“Petani kita itu rata-rata korban terlalu panjangnya rentang kendali distribusi sehingga tengkulak yang untung. Kadang-kadang, panen padi rugi, panen cabe rugi. Maka dengan kopdes ini, akan memotong rantai panjang tadi, bapak ibu,” ujar Yandri.

Baca Juga : Presiden Prabowo Beri Amnesti untuk Puluhan Ribu Narapidana

Dengan semangat memberdayakan desa melalui koperasi, pemerintah berharap ekonomi lokal bisa tumbuh dari bawah secara adil dan merata, tidak lagi bertumpu pada sistem yang merugikan petani dan pelaku usaha kecil di pedesaan.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *