
Nusantara1News – Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria mengajak semua pihak untuk memperkuat kerja sama lintas sektor dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang masih membelenggu banyak desa di Indonesia. Ia menegaskan, pembangunan desa tidak bisa mengandalkan anggaran dari satu lembaga saja.
“Kita harus mengajak kolaborasi pihak lain, tidak boleh bergantung pada anggaran yang ada saja,” ujar Wamendes Ariza dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (17/7).
Ariza menilai, kolaborasi menjadi kunci utama dalam memastikan seluruh desa di Indonesia dapat keluar dari status “tertinggal” dan “sangat tertinggal”. Ia bahkan mengusulkan agar Kemendes PDT membangun Super Apps yang mampu menghimpun data desa secara menyeluruh. Melalui aplikasi ini, potensi hingga tantangan di tiap desa bisa dipetakan dan dipantau secara lebih akurat.
Lebih lanjut, Ariza menyoroti pentingnya sinergi lintas kementerian, salah satunya dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), guna memastikan semua desa di Indonesia dapat menikmati akses listrik.
Ia mengapresiasi langkah cepat dan komitmen kuat Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam mempercepat penyediaan energi di desa-desa yang belum teraliri listrik secara optimal.
“Kami sangat senang dan mengapresiasi komitmen Pak Bahlil yang begitu kuat membangun bangsa dan negara dengan kepedulian tinggi terhadap masyarakat kecil, terutama dalam hal mempercepat penyediaan listrik di desa-desa yang masuk dalam kategori belum teraliri listrik atau hanya sebagian waktu pengaliran listriknya,” tutur Ariza seperti yang dikutip dari laman Antara news.
Menurutnya, komitmen tersebut mencerminkan keberpihakan nyata pemerintah dalam mendorong pembangunan desa secara berkelanjutan dan merata.
Sebelumnya, Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto juga telah melakukan pertemuan dengan Menteri ESDM. Keduanya membahas pentingnya kolaborasi lintas kementerian dalam mempercepat pengaliran listrik ke desa-desa berbasis energi terbarukan.
Salah satu strategi yang tengah digodok adalah penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk wilayah-wilayah terpencil yang belum memiliki jaringan listrik. Langkah ini dinilai sebagai solusi cepat dan efisien, terutama bagi desa yang tergolong sangat tertinggal.