
Nusantara1News – Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, mengungkapkan bahwa proses pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) hampir mencapai penyelesaian penuh, dengan progres saat ini telah mencapai 99 persen.
Baca Juga : Kelola Limbah Jadi Berkah, Tukarkan Minyak Jelantah ke Pertamina Sekarang
“Untuk wilayah NTB, progresnya sudah menyentuh 99 persen. Gubernur NTB menyampaikan bahwa dalam waktu maksimal dua hari, prosesnya akan selesai 100 persen,” ujar Ferry usai menghadiri rapat koordinasi bersama Wamen Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan dan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal, yang berlangsung di Pendopo Gubernur NTB, Mataram, Selasa (3/6) dikutip dari Antaranews.
Ferry menyampaikan apresiasinya kepada Gubernur NTB atas dukungan dan keterlibatannya dalam mempercepat pelaksanaan program tersebut. Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi NTB juga menggandeng perguruan tinggi setempat untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para pengelola dan pengurus koperasi.
“Selain itu, aset milik negara yang sebelumnya belum dimanfaatkan di kabupaten/kota kini diarahkan untuk digunakan sebagai lokasi kegiatan koperasi,” jelasnya.
Ferry menekankan bahwa pendirian Kopdes Merah Putih merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang dituangkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025, serta diperkuat dengan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2025 mengenai pembentukan Satuan Tugas Percepatan Kopdes Merah Putih.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM NTB, Ahmad Masyhuri, menyatakan optimisme bahwa target pembentukan koperasi akan tercapai sesuai jadwal. Dari total 1.166 desa dan kelurahan yang ada, hanya tersisa 27 yang belum membentuk koperasi.
“Dari 1.166 desa/kelurahan di NTB, tinggal 27 lagi yang belum terbentuk koperasinya,” katanya.
Baca Juga : Kelola Limbah Jadi Berkah, Tukarkan Minyak Jelantah ke Pertamina Sekarang
Pemerintah Provinsi NTB menargetkan pembentukan 1.166 unit Kopdes Merah Putih, sesuai jumlah desa dan kelurahan di daerah tersebut, yakni 1.021 desa dan 145 kelurahan. Pembentukan koperasi ini diharapkan tak hanya mendorong kemandirian ekonomi masyarakat setempat, tapi juga mampu membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.
“Tujuan kita jelas, semoga kehadiran koperasi ini bisa menciptakan banyak peluang kerja bagi warga,” tutupnya.