
Nusantara1News – Lonjakan volume sampah menjadi salah satu tantangan utama selama arus mudik Lebaran 2025. Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, memperkirakan bahwa dalam periode mudik ini, timbunan sampah bisa meningkat hingga 72 ribu ton. Untuk mengantisipasi hal tersebut KLHK telah mengeluarkan surat edaran yang bertujuan mengendalikan produksi sampah, Jumat (28/3) dikutip dari Liputan6.com.
Baca Juga : Sinergi Solid Diperlukan untuk Mewujudkan SDGS, Hak Asasi Manusia, dan Demokrasi
Saat melakukan kunjungan ke Rest Area KM 57 Tol Cikampek di Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (26/3), Menteri Hanif menjelaskan bahwa prediksi ini didasarkan pada jumlah pemudik yang diperkirakan mencapai 146 juta orang dalam 10 hari libur Lebaran, menurut data Kementerian Perhubungan. Dari total sampah yang dihasilkan, sekitar 10-20 persen berasal dari rest area yang menjadi titik persinggahan pemudik.
Sebagai upaya mengurangi dampak sampah di lokasi tersebut, KLHK berkolaborasi dengan PT Jasa Marga untuk memastikan pengelolaan sampah yang lebih efektif di rest area, sehingga tidak membebani Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Diharapkan skema ini dapat diterapkan di 27 rest area yang berada di bawah pengelolaan langsung PT Jasa Marga.
Selain itu, Hanif telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 02 Tahun 2025 tentang Pengendalian Sampah Idulfitri 1446 H pada 14 Maret 2025. Edaran ini ditujukan kepada kepala daerah agar lebih aktif dalam pengelolaan sampah selama periode Lebaran, dengan langkah-langkah seperti pemantauan jalur mudik, sosialisasi kepada masyarakat, serta pembentukan satuan tugas khusus untuk menangani sampah secara langsung.
Dorongan Pengurangan Plastik Sekali Pakai
Dalam upaya lain, Menteri Hanif mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan beralih ke kemasan yang dapat digunakan kembali. Hal ini juga berlaku dalam pelaksanaan salat Idulfitri, di mana KLHK mendorong umat Islam membawa perlengkapan salat pribadi dan menghindari konsumsi makanan serta minuman kemasan sekali pakai di lokasi salat.
Beberapa hari sebelumnya, Hanif juga mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan dalam kunjungan ke wilayah terdampak banjir di Bekasi serta meninjau kondisi pengelolaan sampah di TPA Bantargebang. Dalam kunjungannya, ia menekankan pentingnya memperkuat pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) dan mempercepat inovasi dalam pengelolaan sampah, termasuk implementasi teknologi seperti Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dan Refuse-Derived Fuel (RDF).
Baca Juga : Mensos Dorong Pendirian Sekolah Rakyat sebagai Wadah Cetak Agen Perubahan Bangsa
Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah, KLHK bersama Kementerian Perdagangan juga menginisiasi Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nusantara (GERNAS MAPAN). Melalui aksi ini, pemerintah berharap dapat mendorong kebijakan berbasis ekonomi sirkular yang lebih berkelanjutan dalam pengelolaan limbah.