breaking news
Home » UNICEF Sebut Polusi Udara di Asia Timur Sebabkan 100 Anak Meninggal Setiap Hari

UNICEF Sebut Polusi Udara di Asia Timur Sebabkan 100 Anak Meninggal Setiap Hari

Bagikan :

Polusi udara yang terjadi di Milan, Italia. Foto: Anadolu Sumber: Metrotvnews

Nusantara1News – Setiap harinya, sekitar 100 anak di bawah usia lima tahun di Asia Timur dan Pasifik meninggal akibat dampak polusi udara, menurut laporan terbaru UNICEF yang dirilis pada Kamis (6/2) seperti di kutip dari Metrotvnews.

Polusi udara, yang sering disebut sebagai “pembunuh tak terlihat,” mencapai level tertinggi di berbagai wilayah selama musim kemarau, yang berlangsung hingga April. Kondisi ini dikaitkan dengan hampir seperempat dari total kematian anak-anak di kawasan tersebut.

Baca Juga : Panglima Militer Israel Tewas Dibom Hizbullah

“Anak-anak di usia pertumbuhan terlalu sering menghirup udara dengan tingkat polusi yang berbahaya. Hal ini tidak hanya menghambat perkembangan mereka tetapi juga merusak paru-paru, mengganggu kognisi, serta mengancam masa depan mereka,” ujar June Kunugi, Direktur Regional UNICEF untuk Asia Timur dan Pasifik, seperti dikutip dari Anadolu, Jumat, 7 Februari 2025.

Laporan ini mengungkap bahwa sekitar 500 juta anak di kawasan tersebut tinggal di lingkungan dengan tingkat polusi udara yang membahayakan kesehatan. Polusi dari penggunaan bahan bakar padat di rumah tangga, seperti untuk memasak dan pemanasan, menjadi penyebab utama lebih dari separuh kematian anak-anak akibat polusi udara.

Selain itu, sekitar 325 juta anak terpapar mikropartikel berbahaya (PM2.5) pada tingkat lima kali lipat lebih tinggi dari batas aman yang direkomendasikan. Penyebab utama polusi ini berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, biomassa, dan limbah pertanian.

Tak hanya itu, 373 juta anak juga terpapar nitrogen dioksida (NO₂) dalam kadar yang tidak sehat, sementara 453 juta anak tinggal di wilayah dengan polusi ozon yang melebihi ambang batas aman.

Menyikapi situasi ini, UNICEF menyerukan tindakan segera dari pemerintah, dunia usaha, sektor kesehatan, orang tua, dan pendidik untuk melindungi anak-anak dari dampak buruk polusi udara.

Baca Juga : Panglima Militer Israel Tewas Dibom Hizbullah

UNICEF mendorong pemerintah untuk memperkuat kebijakan lingkungan dan beralih ke energi bersih. Perusahaan juga didorong untuk mengadopsi teknologi ramah lingkungan serta mengurangi emisi demi keselamatan anak-anak.

Di sektor kesehatan, UNICEF mengimbau peningkatan deteksi dini dan pengobatan bagi anak-anak yang terdampak polusi, serta penerapan praktik operasional dengan emisi nol bersih.

Sementara itu, orang tua dan pendidik diminta untuk lebih aktif dalam meningkatkan kesadaran dan mendorong lingkungan yang lebih sehat bagi generasi muda.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *