
Nusantara1News – Uni Eropa akan menyalurkan bantuan senilai €1,6 miliar (sekitar Rp27 triliun) kepada Otoritas Palestina dalam bentuk paket pendanaan selama tiga tahun, Senin (14/4) dikutip dari Metrotvnews.
Namun, bantuan ini disertai dengan tuntutan kuat agar pemerintahan Palestina melakukan reformasi struktural menyeluruh, menyusul kritik lama terkait lemahnya tata kelola dan dugaan praktik korupsi.
Baca Juga : Presiden Prabowo Imbau Kepala Daerah Prioritaskan Kepentingan Rakyat
Komisioner Uni Eropa untuk Kawasan Mediterania, Dubravka Suica, menegaskan bahwa dukungan finansial ini hanya akan berlanjut jika ada komitmen nyata dari pihak Palestina untuk melakukan pembenahan institusional. Ia menyatakan bahwa reformasi merupakan syarat penting agar Otoritas Palestina bisa menjadi mitra yang kredibel, baik bagi Uni Eropa maupun Israel.
“Kami mendorong mereka untuk melakukan reformasi karena tanpanya mereka tidak cukup kuat dan tidak bisa dipercaya sebagai mitra dialog,” ujar Suica kepada Reuters.
Pernyataan itu disampaikan menjelang pertemuan tingkat tinggi antara menteri luar negeri negara-negara Uni Eropa dan pejabat senior Palestina, termasuk Perdana Menteri Mohammad Mustafa, yang dijadwalkan berlangsung di Luksemburg pada Senin, 14 April 2025, menurut laporan Malay Mail.
Sebagai penyumbang utama dana bagi Palestina, Uni Eropa berharap dalam jangka panjang Otoritas Palestina, yang kini memerintah Tepi Barat, mampu mengambil alih kendali atas Gaza usai konflik dengan Hamas mereda. Meski demikian, pemerintah Israel di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tetap menolak kemungkinan tersebut, dan juga menolak usulan Uni Eropa untuk mewujudkan solusi dua negara yang mencakup pembentukan negara Palestina merdeka.
Rincian Dana Bantuan
Dari total €1,6 miliar, sebesar €620 juta akan digunakan untuk mendukung keuangan pemerintahan Palestina dan memperkuat program reformasi. Selanjutnya, €576 juta akan difokuskan pada upaya pembangunan kembali serta peningkatan ketahanan sosial dan ekonomi di Tepi Barat dan Gaza.
Adapun €400 juta lainnya akan disalurkan melalui pinjaman dari Bank Investasi Eropa, meski pencairannya masih menunggu persetujuan lembaga pengawas.
“Investasi ini kami rancang secara transparan dan terstruktur untuk memperkuat posisi Otoritas Palestina,” tambah Suica.
Baca Juga : Presiden Prabowo Imbau Kepala Daerah Prioritaskan Kepentingan Rakyat
Uni Eropa mencatat bahwa selama 12 tahun terakhir, kontribusi tahunan mereka kepada Palestina rata-rata mencapai €400 juta.