breaking news
Home » UMKM Perikanan Disiapkan Jadi Pilar Penopang Ekonomi Sirkular dalam Program MBG

UMKM Perikanan Disiapkan Jadi Pilar Penopang Ekonomi Sirkular dalam Program MBG

Bagikan :

Para pekerja menjemur ikan hasil tangkapan setelah disortir untuk kemudian diolah lagi. (Antarafoto/ Oky Lukmansyah) Tapanuli.id

Nusantara1News – Untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan UMKM sebagai pilar ekonomi sirkular. Dalam Workshop Pemberdayaan Usaha yang berlangsung di Pasuruan, Jawa Timur, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistiyo, mendorong UMKM yang bergerak di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan untuk meningkatkan kinerja usahanya.

Ekonomi sirkular yang mengutamakan penggunaan bahan baku lokal dan berkelanjutan, menurut Budi Sulistiyo, sejalan dengan semangat ekonomi biru yang diterapkan oleh KKP. Workshop yang diadakan pada hari Selasa lalu itu diikuti oleh 300 UMKM perikanan dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Baca Juga : Pupuk Langsung Ke Petani, Prabowo Beri Kabar Gembira untuk Petani Indonesia

“Dengan memilih produk perikanan berkelanjutan, tentu bisa mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan,” terang Budi dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Kamis (14/11/2024).

Menurut Budi Sulistiyo, UMKM memiliki peran penting sebagai penggerak perekonomian dan memberikan kontribusi signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB). Ia menegaskan bahwa seharusnya UMKM menjadi pilar utama dalam perekonomian Indonesia.

Ke depan, Budi Sulistiyo mengimbau pemerintah daerah, khususnya Dinas Kelautan dan Perikanan, untuk terus memantau dan mendampingi UMKM yang telah dibina. Ia juga menyarankan agar kegiatan serupa di Pasuruan dapat direplikasi di provinsi lain.

“Ini bagian dari komitmen yang kuat untuk membantu dan mengembangkan UMKM. Jadi kami mengajak dinas terkait untuk turut memonitoring dan mengevaluasi,” tegasnya.

Adapun kegiatan di Pasuruan juga ditujukan untuk mengakselerasi UMKM naik kelas. Karenanya, Budi memastikan tim Ditjen PDSPKP menyiapkan sejumlah narasumber kompeten seperti pemaparan materi terkait Fasilitasi LNSW untuk Kemudahan Ekspor UMKM oleh Direktur Efesiensi Proses Bisnis, LNSW. Kemudian UMKM Go Ekspor oleh Direktur Fasilitas Kepabeanan, DJBC, Business Mindset and Model oleh Riki Rijadi, Founder muoaien.

Selanjutnya Success Story Membangun Bisnis UMKM oleh Aceh Food, dilanjutkan Prosedur Sertifikasi SKP dan HACCP oleh BP2MHKP, Manajemen Keuangan untuk UMKM oleh Dania Setiabudi, Yuk Bisnis, Digitalisasi Usaha untuk UMKM oleh Frank Silitonga, Mentoring/Business Coaching, hingga Kewirausahaan dan Manajemen Usaha oleh Mochammad Ary Gunawan, Dapur Ciamik.

“Kami ingin UMKM perikanan, khususnya di Jawa Timur bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan,” terang Budi,

Baca Juga : Daftar 15 Bank Bangkrut Sepanjang 2024

Senada, Direktur Pemberdayaan Usaha Ditjen PDSPKP, Catur Sarwanto, juga menyiapkan layanan konsultasi langsung bagi 300 UMKM yang hadir. Layanan tersebut mencakup pembiayaan dari LPMUKP, Bank Jatim, dan BNI, serta bantuan dalam hal perizinan usaha, seperti perizinan Usaha Pengolahan Ikan, Usaha Pemasaran Ikan, dan sertifikasi SNI Produk Kelautan dan Perikanan.

“Kami juga mengajak rekan-rekan dari BPJPH untuk memberikan konsultasi Halal, BPOM untuk PIRT/MD, BPPMHKP terkait sertifikasi HC/HACCP dan LNSW untuk konsultasi prosedur ekspor bagi UMKM,” urai Catur.

Dalam kesempatan ini, Catur Sarwanto memastikan bahwa 300 UMKM yang hadir sangat antusias mengikuti kegiatan. Antusiasme tersebut terlihat dari partisipasi UMKM yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Kota dan Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Pacitan, hingga Banyuwangi.

Dikatakannya, kualitas SDM diperlukan terutama di bidang kompetensi SDM seperti knowledge, skill, dan ability dalam berwirausaha.

“Ada juga 10 koperasi binaan yang kami undang, harapannya baik UMKM maupun Koperasi yang ikut bisa semakin kuat secara kelembagaan karena SDM-nya semakin kompeten,” harapnya.

Baca Juga : Prabowo hapus Utang Macet UMKM, Petani, dan Nelayan

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menekankan pentingnya implementasi program ekonomi biru untuk menjaga keberlanjutan ekosistem perikanan dan ketahanan pangan nasional.

Menteri Trenggono menjelaskan bahwa ketahanan pangan terdiri dari tiga unsur utama: karbohidrat, lemak, dan protein. Ia menambahkan, produk perikanan, yang selalu mencatatkan surplus dalam perdagangan, merupakan salah satu sumber protein yang paling kuat untuk mendukung ketahanan pangan.

Sumber: KKP.go.id

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *