
Nusantara1News – Presiden AS Donald Trump mengungkapkan rancangan sistem pertahanan rudal mutakhir bernama Golden Dome (Kubah Emas) dengan nilai proyek mencapai US$175 miliar (Rp2,8 kuadriliun) untuk tiga tahun mendatang.
“Golden Dome akan terhubung dengan jaringan pertahanan yang ada dan akan beroperasi penuh sebelum akhir masa jabatan saya artinya kurang dari tiga tahun lagi,” tegas Trump dalam konferensi pers, Selasa (20/8) dikutip dari Antaranews.
Baca Juga : Wamenkes Tegaskan Aturan Ketat Pembelian Antibiotik
Ia menambahkan, sistem ini dirancang untuk menghancurkan ancaman rudal dari mana pun, termasuk serangan antarbenua bahkan dari orbit luar angkasa. “Ini akan menjadi perisai pertahanan paling canggih sepanjang sejarah,” klaimnya.
Pendanaan awal sebesar US$25 miliar (Rp410 triliun) akan diusulkan dalam paket anggaran dan pemotongan pajak yang sedang diperjuangkan Trump di Kongres meski menghadapi penolakan dari beberapa anggota Partai Republik.
Meski rincian teknis belum dibeberkan secara lengkap, Trump menyebut Golden Dome akan mengombinasikan teknologi darat, laut, dan antariksa, termasuk satelit pendeteksi dan senjata pencegat berbasis luar angkasa.
Jenderal Michael Guetlein, pejabat Angkatan Luar Angkasa AS, ditunjuk sebagai penanggung jawab proyek.
Ketika ditanya apakah ide ini berasal dari militer, Trump mengaku inisiatifnya sendiri, tetapi mendapat dukungan penuh para petinggi militer.
Sementara cakupan perlindungan Golden Dome masih belum pasti apakah mencakup seluruh AS atau hanya area strategis Trump mengonfirmasi minat Kanada untuk bergabung.
“Kanada tertarik berpartisipasi. Jika mereka sanggup membiayai, kami terbuka bekerja sama,” ujarnya.
Baca Juga : Wamenkes Tegaskan Aturan Ketat Pembelian Antibiotik
Soal senjata nuklir antariksa Rusia, Trump mengaku belum mendiskusikannya dengan Vladimir Putin, tetapi akan dibicarakan di waktu yang tepat.