breaking news
Home » Transformasi Digital Ramah Anak, Komitmen Indonesia dan UNICEF Membangun Generasi Unggul

Transformasi Digital Ramah Anak, Komitmen Indonesia dan UNICEF Membangun Generasi Unggul

Bagikan :

Indonesia dan UNICEF Perkuat Komitmen Lindungi Anak di Dunia Digital melalui PP TUNAS. ( sumber Komdigi.go.id )

Nusantara1News – Di tengah pesatnya transformasi digital yang membawa berbagai risiko bagi anak-anak, Indonesia menegaskan perannya sebagai pelopor dalam perlindungan generasi muda. Melindungi anak di ranah digital kini menjadi agenda prioritas demi menjaga masa depan bangsa.

Sebagai bentuk komitmen konkret, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menggandeng UNICEF untuk mengimplementasikan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik untuk Pelindungan Anak, yang dikenal dengan sebutan PP TUNAS.

Baca Juga : 100 Hari Presiden Prabowo Subianto, Tingkat Kepuasan Capai 80,9% Jubir Kementrans Sebut Pemimpin Dekat dengan Rakyat

Komitmen tersebut ditegaskan dalam pertemuan resmi antara Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dan Perwakilan UNICEF Indonesia, Maniza Zaman, di Jakarta.

Dalam pernyataannya, Meutya menekankan bahwa ruang digital harus menjadi lingkungan yang aman bagi anak-anak Indonesia. Menurutnya, PP TUNAS menjadi tonggak penting dalam menjawab tantangan dunia maya terhadap keselamatan dan kesejahteraan anak.

“PP TUNAS bukan sekadar aturan. Ini adalah bukti nyata negara hadir untuk melindungi anak-anak saat mereka berinteraksi di dunia digital,” ujar Meutya.

Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap peran aktif UNICEF dalam proses penyusunan dan pengesahan regulasi tersebut, sekaligus menyoroti pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menjalankan kebijakan ini.

Meski tantangan dalam penerapan masih ada, Meutya optimistis bahwa kolaborasi yang kuat akan membawa hasil positif. Ia menegaskan bahwa perlindungan anak adalah tanggung jawab bersama dan bagian dari investasi masa depan bangsa.

PP TUNAS mencakup berbagai aspek penting, mulai dari sistem verifikasi usia pengguna, pengamanan data pribadi anak, hingga edukasi digital bagi orang tua dan anak-anak. Namun, Meutya menekankan bahwa regulasi saja tidak cukup.

“Kami bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari kementerian lain hingga platform digital, untuk memastikan semangat perlindungan ini dirasakan di seluruh lapisan masyarakat,” katanya.

Tak hanya fokus pada dunia digital, Kemkomdigi juga merancang program “Kota Ramah Anak” untuk menyediakan ruang fisik yang kreatif dan aman bagi tumbuh kembang anak di dunia nyata.

“Anak-anak berhak atas lingkungan yang mendukung, baik secara daring maupun luring. Kita sedang membangun generasi yang tangguh, inovatif, dan terlindungi,” tambah Meutya.

Sementara itu, Maniza Zaman memuji langkah Indonesia yang dianggap progresif dan penuh visi. Ia menyebut Indonesia memiliki peluang besar menjadi contoh global dalam perlindungan anak di era digital.

“Langkah ini sangat strategis. Indonesia bukan hanya pemimpin regional, tapi juga mampu memberi inspirasi global dalam membangun ekosistem digital yang aman bagi anak,” ungkap Maniza, Senin(28/4) dikutip dari Komdigi.go.id.

UNICEF, kata Maniza, siap terus mendukung Indonesia, termasuk dalam memperkuat kapasitas pemerintah daerah agar pelindungan anak menjadi gerakan nasional yang inklusif.

Baca Juga : 100 Hari Presiden Prabowo Subianto, Tingkat Kepuasan Capai 80,9% Jubir Kementrans Sebut Pemimpin Dekat dengan Rakyat

Pertemuan ini memperkuat tekad Indonesia untuk menciptakan ruang digital yang tidak hanya aman, tetapi juga mendukung potensi dan kesejahteraan anak-anak di seluruh negeri.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *