breaking news
Home » Toyota Rencanakan Pengambilalihan Neta untuk Dorong Ekspansi Bisnis di China

Toyota Rencanakan Pengambilalihan Neta untuk Dorong Ekspansi Bisnis di China

Bagikan :

Booth NETA di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS). ( sumber Antaranews )

Nusantara1News – Guna memperkuat eksistensinya di pasar otomotif Tiongkok, raksasa otomotif asal Jepang, Toyota, dikabarkan sedang menjajaki peluang untuk mengambil alih Neta Auto produsen kendaraan listrik yang tengah dilanda masalah keuangan, Selasa (13/5) dikutip dari Antaranews.

Baca Juga : Wamenkes Tegaskan Aturan Ketat Pembelian Antibiotik

Menurut laporan CarNewsChina pada Selasa, Neta Auto telah menghadapi tekanan finansial sejak pertengahan 2024. Indikasi krisis tersebut terlihat dari dihentikannya lini produksi dan dilakukannya pemutusan hubungan kerja secara massal.

Meski sedang terseok, Neta berupaya keras mencari suntikan dana eksternal untuk menstabilkan bisnisnya. Pada 10 Februari 2025, perusahaan mengumumkan rencana pendanaan seri E senilai 4 hingga 4,5 miliar yuan yang gagal terlaksana.

Salah satu investor besar dengan dukungan dana negara BRICS sempat menjanjikan investasi sebesar 3 miliar yuan atau sekitar 414 juta dolar AS. Namun, pencairan dana ini terganjal karena produksi tak kunjung dimulai kembali dan persyaratan investasi lain belum terpenuhi. Situasi ini memicu mundurnya para investor dan menggagalkan kesepakatan pendanaan tersebut.

Pabrik Neta di Tongxiang memang sempat dibuka pada awal Januari, namun produksi tetap tak berjalan lantaran kekurangan komponen. Imbasnya, investor kehilangan kepercayaan dan menarik diri.

Secara keuangan, Neta mencatat kerugian akumulatif sebesar 18,3 miliar yuan dalam tiga tahun terakhir dan memiliki utang ke pemasok yang mencapai 6 miliar yuan.

Meski di tengah situasi yang penuh tantangan, Neta tetap mempertahankan beberapa aset teknologi yang bernilai. Pada 26 Maret, perusahaan ini menyepakati skema konversi utang menjadi saham senilai 2 miliar yuan bersama 134 pemasok utama, dan juga menerima dukungan finansial dari lembaga-lembaga asal Thailand serta Solotech dari Hong Kong.

Jika proses akuisisi benar terjadi, Toyota berpeluang mengakses infrastruktur serta pengetahuan pasar lokal milik Neta untuk mempercepat ekspansi kendaraan listriknya di Tiongkok. Namun demikian, rumor ini dibantah oleh Xu Yiming, Direktur Komunikasi Merek Toyota Tiongkok.

“Kami belum mendengar apa pun soal itu,” ujarnya singkat.

Baca Juga : Wamenkes Tegaskan Aturan Ketat Pembelian Antibiotik

Sebagai informasi tambahan, sepanjang 2024 penjualan mobil Neta hanya mencapai 64.500 unit, dan anjlok drastis pada Januari 2025 hingga 98 persen, dengan hanya 110 kendaraan terjual dalam sebulan.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *