
Nusantara1News – Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan tiga program utama yang menjadi fokus Presiden Prabowo Subianto, yang disampaikan dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025. Acara tersebut digelar pada hari Kamis (30/1) seperti di kutip dari CNBC Indonesia, di International Convention Exhibition (ICE) BSD City.
Dengan tema “Empowering the People’s Economy: A Pillar for Achieving Inclusive & Sustainable Growth,” acara ini menegaskan komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk mendukung pemberdayaan UMKM sebagai pendorong utama ekonomi nasional.
Baca Juga : Menko Pratikno Tekankan Pentingnya Percepatan Infrastruktur untuk Mendukung Kelancaran Mudik Lebaran 2025
Dalam paparan yang disampaikan pagi ini, Sri Mulyani mengungkapkan tiga program prioritas utama dari Presiden Prabowo Subianto, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG), Ketahanan Pangan & Swasembada, serta Pendidikan.
- Makan Bergizi Gratis (MBG)
Sri Mulyani menekankan pentingnya kebijakan pemangkasan anggaran pada 16 pos belanja, dengan potongan yang bervariasi antara 10% hingga 90%.
Beberapa rincian pemangkasan tersebut mencakup anggaran untuk alat tulis kantor (ATK) yang dipangkas hingga 90%; kegiatan seremonial sebesar 56,9%; rapat, seminar, dan acara sejenisnya 45%; kajian dan analisis 51,5%; serta diklat dan bimtek 29%. Selain itu, pemotongan juga dilakukan pada honor output kegiatan dan jasa profesi 40%; percetakan dan suvenir 75,9%; serta sewa gedung, kendaraan, dan peralatan sebesar 73,3%.
Pos lainnya yang mengalami pemangkasan termasuk lisensi aplikasi 21,6%; jasa konsultan 45,7%; bantuan pemerintah 16,7%; pemeliharaan dan perawatan 10,2%; perjalanan dinas 53,9%; peralatan dan mesin 28%; infrastruktur 34,3%; serta berbagai belanja lainnya sebesar 59,1%.
Percepatan perluasan manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul terus dipercepat, terutama dalam hal anggaran yang meningkat pesat, dari yang semula Rp71 triliun menjadi Rp171 triliun.
Selain itu, target penerima manfaat juga mengalami peningkatan signifikan, dari yang awalnya hanya 15,5 juta siswa, 2,4 juta ibu hamil, dan balita, menjadi 40 juta siswa, ibu hamil, dan balita (target moderat). Untuk target optimis, jumlah ini bisa mencapai 82,9 juta.
- Ketahanan Pangan
Anggaran negara tidak hanya difokuskan untuk program MBG, tetapi juga untuk mendukung ketahanan pangan.
Sri Mulyani menjelaskan, “Presiden juga menekankan pentingnya program ketahanan pangan dan swasembada sebagai salah satu prioritas anggaran negara. Dukungan cukup besar disalurkan, mulai dari penyediaan bibit untuk petani hingga pembukaan lahan baru. Jika program ini dijalankan dengan baik, Indonesia tidak hanya akan mencapai ketahanan pangan, tetapi juga pemerataan kesejahteraan.”
Dalam kesempatan sebelumnya, Prabowo Subianto mengingatkan bahwa pangan merupakan potensi krisis yang sangat besar. Dalam situasi darurat, tidak ada negara yang akan membiarkan barang-barang mereka dijual ke negara lain. “Kunci dari masalah ini adalah swasembada pangan, yang harus mencakup semua aspek dan secara menyeluruh,” tegas Prabowo.
- Pendidikan
Pendidikan menjadi salah satu program utama Pemerintah dalam upaya mencetak generasi muda yang berkualitas dan siap bersaing.
Baca Juga : 2025 Tanpa Impor Pangan, Mendes Yandri: Peluang Emas untuk Kemajuan Desa
Sri Mulyani menjelaskan, “Di sektor pendidikan, sejumlah perbaikan dan renovasi sekolah menjadi fokus utama, termasuk penyediaan fasilitas MCK dan air bersih untuk mendukung kebersihan saat makan siang siswa. Dengan demikian, anggaran untuk renovasi sekolah akan terus ditingkatkan, dan tahun ini kami menargetkan hampir Rp20 triliun. Presiden juga menginstruksikan pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat sebagai bagian dari upaya pencegahan dalam program kesehatan. Semua program prioritas yang disusun oleh Presiden bersifat inklusif dan memberikan dampak berganda. Saya berharap BRI dapat melihat ini sebagai peluang untuk meningkatkan perannya, tidak hanya dalam menyalurkan dana tetapi juga dalam pemberian bantuan dana.”
Adapun beberapa target Pemerintah terkait pendidikan di Indonesia mencakup jenjang dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, serta pengembangan profesi guru.