breaking news
Home » Seleksi Kepala Sekolah Rakyat Dimulai, Empati Sosial dan Jiwa Petarung Jadi Syarat Utama

Seleksi Kepala Sekolah Rakyat Dimulai, Empati Sosial dan Jiwa Petarung Jadi Syarat Utama

Bagikan :

(Ilustrasi mengajar-Gino Hadi-Medcom.id)

Nusantara1News – Seleksi calon kepala sekolah untuk program Sekolah Rakyat resmi dimulai pekan ini. Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, M. Nuh, mengungkapkan bahwa sebanyak 190 kandidat tengah menjalani tahapan wawancara dari total sekitar 600 pelamar yang telah melewati seleksi tahap awal.

Baca Juga : Wamenkes Tegaskan Aturan Ketat Pembelian Antibiotik

“Nanti dari 190-an akan kita ambil 60-an yang akan kita tetapkan sebagai kepala sekolah di Sekolah Rakyat,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dirilis Kamis, 22 Mei 2025 dilansir dari laman Metrotvnews.

Para calon kepala sekolah yang lolos tahapan wawancara akan mengikuti pelatihan intensif, kemudian menjalani masa magang di sekolah-sekolah yang mencerminkan karakter Sekolah Rakyat.

“Baru dari situ dia ikut melakukan pelatihan lagi kepada calon-calon guru yang akan kita rekrut,” lanjut M. Nuh.

Menurutnya, setiap calon kepala sekolah wajib memenuhi syarat pendidikan minimal sarjana, disertai tiga kompetensi tambahan yang sangat penting untuk memimpin sekolah dengan murid-murid yang disebutnya sebagai “anak-anak khusus”.

“Kalau belum, pada saat pelatihan, kita endorse betul tiga kompetensi itu,” jelasnya.

Tiga kompetensi itu mencakup empati sosial yang kuat, kemampuan sebagai motivator, dan wawasan yang luas. Ketiganya dianggap sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung bagi siswa.

“Tapi, empati sosial saja juga belum cukup,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa calon kepala sekolah harus mampu menginspirasi dan memotivasi siswa agar memiliki kepercayaan diri dan semangat juang tinggi.

“Membangkitkan self confidence-nya, membangkitkan semangat juangnya, jadi petarung,” kata M. Nuh.

Selain semangat, kepala sekolah juga harus mampu membekali siswa dengan wawasan dan arah yang jelas menuju kesuksesan.

“Sehingga para siswa tak hanya sekadar semangat tapi tak punya arah. Kepala sekolah dan guru harus bisa mengantarkan mereka untuk punya kemampuan dan kemauan untuk sukses,” tegasnya.

Karena jumlah peserta yang diwawancarai lebih banyak dari kuota yang dibutuhkan, ia mengakui bahwa akan ada peserta yang tidak lolos seleksi.

“Karena jumlah yang diwawancarai lebih banyak dari yang kita ambil, pasti ada yang tidak lolos,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan bahwa nama-nama yang lolos akan dibahas dan disepakati bersama para menteri, agar sesuai dengan standar Sekolah Rakyat.

Tahapan rekrutmen sendiri dimulai dari kepala sekolah, dilanjutkan dengan perekrutan wali asrama, wali asuh, dan terakhir para guru. Semua akan mengikuti pelatihan terlebih dahulu sebelum aktif menjalankan tugas.

“Insya Allah, Juli pertengahan start,” katanya.

Menyesuaikan dengan kondisi geografis Indonesia, proses wawancara dilakukan secara daring. Hal ini memudahkan akses bagi peserta dari berbagai daerah.

Baca Juga : Wamenkes Tegaskan Aturan Ketat Pembelian Antibiotik

“Dengan model online, memungkinkan, memudahkan, dan bisa terjangkau,” pungkas M. Nuh.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *