
Nusantara1News – Kementerian Sosial (Kemensos) tengah mengoptimalkan sejumlah sentra dan balai di bawah naungannya untuk dijadikan lokasi pendirian Sekolah Rakyat. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari kebijakan yang diarahkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga : Komisi DPR Jadwalkan Pemanggilan Mendikdasmen Terkait Sistem Baru PPDB dan UN
Untuk memastikan kesiapan fasilitas yang akan digunakan, Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo melakukan kunjungan ke Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) di Bekasi. Lokasi ini diproyeksikan sebagai salah satu tempat penyelenggaraan Sekolah Rakyat.
“Ini adalah salah satu lokasi yang akan difungsikan sebagai Sekolah Rakyat. Sentra Pangudi Luhur ini merupakan aset Kemensos,” ujar Gus Ipul dalam keterangannya pada Sabtu (8/3) seperti di kutip dari Detiknews.
Menurutnya, Seskab Teddy menilai bahwa infrastruktur yang ada di STPL sudah cukup memadai untuk mendukung operasional Sekolah Rakyat. Meski demikian, beberapa penyesuaian dan tambahan fasilitas masih diperlukan agar sekolah berkonsep asrama ini bisa berjalan dengan optimal.
“Alhamdulillah, menurut Seskab Teddy, tempat ini sudah sangat layak. Hanya perlu beberapa penyempurnaan agar lebih maksimal,” lanjut Gus Ipul.
STPL Bekasi merupakan bagian dari 31 sentra yang dikelola oleh Kemensos. Tempat ini terbentuk dari penggabungan tiga balai rehabilitasi sosial, yakni Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis ‘Pangudi Luhur’ Bekasi, Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra ‘Tan Miyat’, serta Balai Rehabilitasi Sosial Lansia ‘Budhi Dharma’. Sejak 3 Maret 2022, ketiga balai tersebut dilebur menjadi satu dengan layanan yang lebih luas dan terintegrasi.
STPL sendiri telah dilengkapi berbagai fasilitas seperti asrama, sarana ibadah, lapangan olahraga, ruang kelas, klinik kesehatan, serta fasilitas yang ramah bagi penyandang disabilitas, termasuk guiding block bagi penyandang disabilitas netra. Dengan infrastruktur yang ada, STPL dinilai cocok untuk mendukung sistem asrama Sekolah Rakyat.
Meski begitu, masih diperlukan beberapa penyesuaian agar fasilitas yang tersedia benar-benar sesuai dengan kebutuhan anak-anak dari keluarga prasejahtera dan miskin ekstrem yang akan menjadi peserta didik di Sekolah Rakyat ini.Kementerian Sosial (Kemensos) tengah mengoptimalkan sejumlah sentra dan balai di bawah naungannya untuk dijadikan lokasi pendirian Sekolah Rakyat. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari kebijakan yang diarahkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Untuk memastikan kesiapan fasilitas yang akan digunakan, Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo melakukan kunjungan ke Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) di Bekasi. Lokasi ini diproyeksikan sebagai salah satu tempat penyelenggaraan Sekolah Rakyat.
“Ini adalah salah satu lokasi yang akan difungsikan sebagai Sekolah Rakyat. Sentra Pangudi Luhur ini merupakan aset Kemensos,” ujar Gus Ipul dalam keterangannya pada Sabtu (8/3/2025).
Menurutnya, Seskab Teddy menilai bahwa infrastruktur yang ada di STPL sudah cukup memadai untuk mendukung operasional Sekolah Rakyat. Meski demikian, beberapa penyesuaian dan tambahan fasilitas masih diperlukan agar sekolah berkonsep asrama ini bisa berjalan dengan optimal.
“Alhamdulillah, menurut Seskab Teddy, tempat ini sudah sangat layak. Hanya perlu beberapa penyempurnaan agar lebih maksimal,” lanjut Gus Ipul.
STPL Bekasi merupakan bagian dari 31 sentra yang dikelola oleh Kemensos. Tempat ini terbentuk dari penggabungan tiga balai rehabilitasi sosial, yakni Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis ‘Pangudi Luhur’ Bekasi, Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra ‘Tan Miyat’, serta Balai Rehabilitasi Sosial Lansia ‘Budhi Dharma’. Sejak 3 Maret 2022, ketiga balai tersebut dilebur menjadi satu dengan layanan yang lebih luas dan terintegrasi.
STPL sendiri telah dilengkapi berbagai fasilitas seperti asrama, sarana ibadah, lapangan olahraga, ruang kelas, klinik kesehatan, serta fasilitas yang ramah bagi penyandang disabilitas, termasuk guiding block bagi penyandang disabilitas netra. Dengan infrastruktur yang ada, STPL dinilai cocok untuk mendukung sistem asrama Sekolah Rakyat.
Baca Juga : Kemenkes Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan Lewat Quick Win RSUD
Meski begitu, masih diperlukan beberapa penyesuaian agar fasilitas yang tersedia benar-benar sesuai dengan kebutuhan anak-anak dari keluarga prasejahtera dan miskin ekstrem yang akan menjadi peserta didik di Sekolah Rakyat ini.