
Nusantara1News – Lebih dari 30 nyawa melayang akibat serangan rudal yang menghantam kota Sumy, Ukraina, pada Minggu (13/4) pagi dikutip dari Metrotvnews. Berdasarkan informasi terbaru dari otoritas Ukraina, jumlah korban jiwa telah meningkat menjadi 31 orang, termasuk dua anak-anak.
Layanan darurat nasional melaporkan bahwa insiden tersebut juga menyebabkan 84 orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk tujuh anak-anak.
Baca Juga : Presiden Prabowo Imbau Kepala Daerah Prioritaskan Kepentingan Rakyat
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengecam keras serangan berdarah itu dan menyerukan agar komunitas internasional memberikan respons tegas terhadap tindakan Rusia. Menteri Dalam Negeri Ukraina, Ihor Klymenko, menyampaikan bahwa serangan itu terjadi di Sumy, sebuah kota di bagian timur Ukraina, yang berbatasan dengan wilayah Kursk, Rusia — lokasi yang selama ini menjadi titik bentrokan antara militer kedua negara.
Menurut Klymenko, para korban terdiri dari warga sipil yang tengah berada di jalan atau menggunakan transportasi umum saat rudal menghantam. Sejumlah bangunan di sekitar lokasi juga dilaporkan hancur.
“Pembunuhan warga sipil secara sengaja ini terjadi bertepatan dengan perayaan penting keagamaan,” ujarnya.
Melalui akun Telegram pribadinya, Zelensky menyatakan kemarahannya dengan menyebut bahwa hanya “orang tak berperikemanusiaan” yang dapat melakukan aksi semacam itu.
Ia menekankan bahwa dunia internasional perlu mengambil sikap keras. “Rusia ingin menciptakan teror dan memperpanjang konflik ini,” kata Zelensky. Ia menambahkan, tanpa tekanan global terhadap Moskwa, jalan menuju perdamaian akan terus tertutup.
Baca Juga : Presiden Prabowo Imbau Kepala Daerah Prioritaskan Kepentingan Rakyat
“Negosiasi tidak akan menghentikan serangan rudal atau bom udara. Dunia harus memperlakukan Rusia sebagaimana perlakuan terhadap pelaku terorisme,” tegasnya.