Nusantara1news– Rusia disebut tengah bersiap berperang melawan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dengan skala yang lebih luas.
Hal demikian disampaikan oleh sebuah lembaga Think-Tank analisis perang Institute for The Study of War pada Kamis (21/3).
Mereka mengindikasikan beberapa kemungkinan yang dapat memicu konflik skala besar antara Rusia dengan NATO.
“Upaya Putin untuk menetapkan kondisi untuk menstabilkan perekonomian dan keuangan Rusia kemungkinan besar merupakan bagian dari… persiapan menghadapi potensi konflik skala besar di masa depan dengan NATO dan bukan hanya perang berkepanjangan di Ukraina,” ujar pengamat Institute The Study of War, seperti dikutip dari Independent.
Mereka juga merujuk pada wawancara bersama Presiden Polandia Andrzej Duda yang mengutip “Putin mengintensifkan upaya untuk mengalihkan Rusia ke ekonomi perang dengan tujuan agar dapat menyerang NATO pada awal tahun 2026 atau 2027”.
Lebih dari itu, Putin telah mewanti-wanti negara Barat dan NATO jika berani berurusan dengan Rusia. Ia bahkan menyebut bahwa Putin tak segan-segan menggunakan nuklir jika mereka ikut campur dalam urusan invasi Rusia-Ukraina.
“(Negara-negara Barat) harus menyadari bahwa kita juga mempunyai senjata yang dapat mengenai sasaran di wilayah mereka. Semua ini benar-benar mengancam konflik dengan penggunaan senjata nuklir dan penghancuran peradaban. Tidakkah mereka mengerti?!” ujar Putin dalam sebuah pidato dengan anggota parlemen Rusia, Kamis (29/2), seperti dikutip Reuters.
Putin juga menegaskan bahwa Rusia tengah mengembangkan pertahanan kuat untuk menangkal berbagai ancaman yang mungkin terjadi.
Kegeraman Putin juga bertambah setelah NATO tetap bersikeras untuk mengirim pasukan ke Ukraina. Ia mengindikasikan jika mereka tetap berlaku demikian maka perang dunia ketiga tak dapat dihindarkan.
“Jelas bagi semua orang, bahwa ini (pengerahan pasukan Barat ke Ukraina) akan menjadi satu langkah lagi menuju Perang Dunia Ketiga skala penuh. Saya pikir hampir tidak ada orang yang tertarik dengan hal ini,” ujar Putin saat ditanya wartawan dalam jumpa pers di Moskow mengenai keterlibatan Barat terhadap konflik Rusia-Ukraina seperti dikutip Reuters, Senin (18/3).
Putin melihat bahwa banyak personel militer NATO yang sudah mencapai Ukraina dan mengindikasikan hal tersebut sebagai suatu ancaman serius.
Putin yang sudah berusia 25 tahun berkuasa dan mendapatkan suara mayoritas di Rusia disebut tengah mempersiapkan beberapa kemungkinan.
Pengamat Rusia Fiona Hill juga mengatakan bahwa terdapat pola indikasi yang sama hal nya pernah terjadi di masa lalu. Hill merujuk pada kondisi Rusia yang sewaktu-waktu dapat melakukan tindakan segera.
“Setiap kali Anda berpikir, ‘Tidak, dia tidak akan melakukannya, bukan?’ Ya, dia akan melakukannya. Dan dia ingin kita mengetahuinya, tentu saja. Bukan berarti kita harus terintimidasi dan takut. Kita harus bersiap menghadapi kemungkinan-kemungkinan tersebut dan mencari tahu apa yang akan kita lakukan untuk mencegahnya,” ucap Hill, seperti dikutip Politico, Rabu (28/2).
Editor : Nusantara1news