breaking news
Home » Rumah Sakit Indonesia di Gaza Diserang, Infrastruktur Kesehatan Kian Terpuruk

Rumah Sakit Indonesia di Gaza Diserang, Infrastruktur Kesehatan Kian Terpuruk

Bagikan :

Rumah Sakit Indonesia di Gaza. ( sumber Metrotvnews )

Nusantara1News – Rumah Sakit Indonesia yang berlokasi di Jalur Gaza kembali menjadi target serangan militer Israel pada Minggu lalu, bersamaan dengan intensifikasi operasi darat di bagian utara dan selatan wilayah yang terblokade tersebut.

Baca Juga : PM Anwar dan PM Inggris Bahas Kemitraan Ekonomi Strategis Baru

Menurut keterangan otoritas kesehatan setempat, aktivitas militer Israel di sekitar kawasan rumah sakit, termasuk pengepungan yang dilakukan, menyebabkan fasilitas medis utama ini tak dapat menjalankan fungsinya.

“Unit perawatan intensif menjadi salah satu yang terkena dampak langsung,” ungkap Direktur Rumah Sakit Indonesia, Dr. Marwan al-Sultan, dalam pernyataannya kepada Al Jazeera, Senin (19/5) dikutip dari Metrotvnews.

Ia menjelaskan bahwa tidak ada akses masuk atau keluar menuju rumah sakit, yang saat itu masih menampung sekitar 30 pasien dan 15 staf medis.

Sebelumnya, Rumah Sakit Indonesia menjadi pusat layanan kesehatan utama di Gaza bagian utara, setelah rumah sakit Kamal Adwan dan Beit Hanoon berhenti beroperasi akibat serangan udara Israel pada tahun lalu.

Sepanjang konflik bersenjata yang telah berlangsung selama lebih dari satu setengah tahun, Israel diketahui telah menyerang sejumlah fasilitas kesehatan di Gaza. Organisasi-organisasi HAM serta para ahli dari PBB menilai tindakan tersebut sebagai bagian dari penghancuran sistem kesehatan secara sistematis di wilayah tersebut.

Kondisi Kesehatan Kian Memprihatinkan

Direktur Rumah Sakit al-Shifa, Dr. Muhammad Abu Salmiya, menyampaikan bahwa serangan terbaru sejak Sabtu lalu menunjukkan peningkatan skala serangan terhadap rumah sakit di Gaza.

“Tim medis menghadapi situasi yang sangat genting. Jumlah tenaga kesehatan yang tersedia jauh dari cukup, sementara jumlah pasien terus bertambah,” ujarnya dalam wawancara melalui sambungan telepon.

Ia memperingatkan bahwa ribuan pasien dan korban luka berada dalam kondisi mengkhawatirkan dan terancam kehilangan nyawa jika situasi tidak segera berubah. Kebutuhan darah juga sangat mendesak.

Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan bahwa pasukan Israel mengepung Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, menciptakan kepanikan di dalam area rumah sakit.

“Tidak ada akses keluar-masuk bagi pasien maupun staf medis, sehingga layanan rumah sakit lumpuh total,” tulis pernyataan resmi kementerian.

Penutupan ini membuat seluruh rumah sakit publik di Gaza bagian utara tidak lagi berfungsi.

Sejak dimulainya agresi militer Israel 18 bulan lalu, sejumlah rumah sakit termasuk Kamal Adwan, al-Shifa, al-Ahli, dan al-Awda telah menjadi sasaran pengeboman, pembakaran, maupun pengepungan. Puluhan fasilitas kesehatan lain seperti klinik, pos medis, dan ambulans turut terdampak.

Baca Juga : PM Anwar dan PM Inggris Bahas Kemitraan Ekonomi Strategis Baru

Berdasarkan Konvensi Jenewa 1949, tindakan menyerang fasilitas medis, petugas kesehatan, dan pasien digolongkan sebagai kejahatan perang.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *