breaking news
Home » Rest Area Tol Padat Saat Mudik, Pemerintah Diminta Siapkan Alternatif

Rest Area Tol Padat Saat Mudik, Pemerintah Diminta Siapkan Alternatif

Bagikan :

Is It Illegal to Sleep at a Louisiana Rest Area?(Sumber gambar : gator995.com)

Nusantara1News – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mencatat adanya kepadatan signifikan di sejumlah rest area sepanjang Tol Trans-Jawa selama arus mudik Lebaran 2025. Lonjakan pemudik yang beristirahat di lokasi-lokasi tersebut menyebabkan antrean panjang kendaraan, berpotensi menghambat kelancaran arus lalu lintas.

Baca Juga : Menteri UMKM dan Menko PM Dorong Digitalisasi UMKM Lewat Shopee Live

Kepala Sub Komite Moda Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan KNKT, Ahmad Wildan, mengimbau pemudik untuk mempertimbangkan alternatif tempat istirahat di luar tol guna mengurangi kepadatan pada arus balik nanti.

“Saat puncak arus mudik lebaran pada 27-29 Maret lalu, masih ditemukan penumpukkan pada rest area jalan tol. Terlihat beberapa pemudik juga beristirahat di bahu jalan tol karena tidak dapat masuk ke rest area, hal ini sangat berbahaya,” ujar Wildan kepada Media Indonesia, Rabu (2/4/2025) seperti yang dikutip dari laman Metrotvnews.

Meskipun berbagai skema rekayasa lalu lintas telah diterapkan, kepadatan di rest area tetap terjadi. Oleh karena itu, Wildan meminta pemudik untuk tidak memaksakan diri masuk ke rest area yang sudah penuh, karena antrean yang mengular bisa berdampak langsung pada kelancaran arus kendaraan di jalur utama tol.

Wildan menegaskan bahwa masalah kepadatan di rest area bukanlah fenomena baru, melainkan persoalan tahunan yang terus berulang. Menurutnya, situasi ini berkontribusi terhadap peningkatan kelelahan pemudik, yang pada akhirnya berdampak pada angka kecelakaan di jalan raya.

“Secara keseluruhan, dari 2016 sampai dengan lebaran 2024, hanya ada dua isu utama yang memicu terjadinya kelelahan pada pemudik, yaitu penumpukkan di gate tol dan rest area,” ungkapnya.

Sebagai solusi, KNKT mendorong pemerintah untuk segera mengembangkan konsep rest area di luar jalan tol. Skema ini dinilai dapat mengurai kepadatan dan memberikan lebih banyak pilihan bagi pemudik untuk beristirahat dengan aman dan nyaman.

“Diharapkan pada lebaran berikutnya, saran dari kami untuk pemerintah adalah terkait skema rest area di luar jalan tol sudah seharusnya dapat diterapkan,” jelasnya.

Selain itu, ia menyarankan agar pemerintah merancang sistem rekayasa lalu lintas yang memungkinkan pemudik keluar-masuk rest area luar tol tanpa dikenakan tambahan tarif tol maupun terhambat di gerbang masuk kembali.

“Pemerintah juga bisa melakukan intervensi melalui diskon tarif tol bagi yang menjalankan mudik pada awal arus lebaran. Agar tidak terjadi penumpukkan kendaraan di rest area dan kendaraan yang tidak dapat masuk terpaksa berhenti di bahu jalan tol,” tambahnya.

Di sisi lain, Wildan mengapresiasi penyelenggaraan mudik Lebaran 2025 yang secara umum berjalan lebih lancar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, ada beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap kelancaran arus lalu lintas tahun ini.

“Pertama, terdapat penurunan jumlah pemudik. Kedua, waktu mudik lebaran untuk tahun ini diperpanjang jadi arusnya menjadi lebih landai, sehingga penumpukkan pada ruas maupun gate tol bisa ditekan secara signifikan,” kata dia.

Dengan menurunnya kepadatan di gerbang tol dan ruas jalan utama, risiko kelelahan pemudik pun berkurang. Hal ini diyakini turut membantu menekan angka kecelakaan dan fatalitas di jalan selama periode mudik Lebaran.

“Karena kalau kita perhatikan, angka kecelakaan pada arus lebaran ini dari tahun ke tahun didominasi faktor kelelahan,” pungkasnya.

Baca Juga : PM Anwar dan PM Inggris Bahas Kemitraan Ekonomi Strategis Baru

KNKT berharap, ke depan, strategi yang lebih komprehensif dapat diterapkan agar mudik Lebaran semakin aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *