breaking news
Home » Regulasi Pembatasan Media Sosial bagi Anak Diharapkan Lebih Komprehensif

Regulasi Pembatasan Media Sosial bagi Anak Diharapkan Lebih Komprehensif

Bagikan :

Gedung DPR .(Sumber Metrotvnews)

Nusantara1News – Pemerintah berencana membatasi akses media sosial bagi anak-anak, namun kebijakan ini dinilai harus disertai dengan pendekatan yang lebih komprehensif, termasuk mempertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan mental mereka.

Anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani Aher, menegaskan bahwa perlindungan anak di dunia digital tidak cukup hanya dengan pembatasan akses. Regulasi yang lebih ketat terhadap platform digital serta peran aktif orang tua juga diperlukan untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi anak-anak.

Baca Juga : Kelola Limbah Jadi Berkah, Tukarkan Minyak Jelantah ke Pertamina Sekarang

“Saya mendukung langkah pemerintah dalam melindungi anak-anak dari dampak negatif media sosial. Namun, upaya ini harus dibarengi dengan regulasi terhadap game online yang kerap bersifat adiktif dan kurang ramah anak,” ujar Netty pada Senin (10/2) seperti di kutip dari Metrotvnews.

Menurutnya, edukasi tidak hanya perlu diberikan kepada anak-anak, tetapi juga kepada orang tua. Ia menekankan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam mengawasi dan membimbing anak dalam penggunaan teknologi digital.

“Karena itu, pemerintah perlu meningkatkan sosialisasi dan edukasi agar orang tua memahami cara melindungi anak dari konten yang tidak pantas serta menyadari risiko yang ada,” pungkasnya.

Netty Prasetiyani Aher mendesak pemerintah untuk bertindak tegas terhadap platform digital agar menerapkan sistem verifikasi usia yang lebih ketat bagi pengguna.

“Saat ini, banyak anak di bawah umur yang dengan mudah membuat akun media sosial tanpa perlindungan yang sesuai usia mereka. Pemerintah harus mewajibkan platform digital memiliki sistem verifikasi usia yang lebih ketat dan transparan,” ujarnya.

Selain itu, Netty menyoroti dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental anak, termasuk peningkatan kasus kecemasan, depresi, dan gangguan tidur akibat paparan konten yang berlebihan serta cyberbullying.

“Studi menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang tidak terkontrol dapat berdampak buruk pada kesehatan mental anak. Kasus cyberbullying, kecanduan media sosial, hingga gangguan tidur akibat penggunaan gadget yang berlebihan perlu menjadi perhatian serius,” jelasnya.

Ia mendorong platform media sosial dan game online untuk lebih proaktif dalam menyediakan fitur yang mendukung kesehatan mental anak, seperti pembatasan waktu penggunaan, konten edukatif, dan mekanisme pelaporan konten berbahaya. Selain itu, ia menekankan pentingnya transparansi platform digital dalam menjaga keamanan anak di dunia maya.

Baca Juga : Program Mudik Gratis Nataru 2024/2025: Respons Positif, Tantangan Kepadatan dan Keselamatan Transportasi

“Platform harus terbuka dan secara berkala melaporkan langkah-langkah yang mereka ambil dalam melindungi anak, termasuk algoritma yang digunakan untuk menyaring konten,” tambah politikus PKS tersebut.

Dengan kebijakan yang menyeluruh, diharapkan anak-anak Indonesia dapat terlindungi dari dampak negatif media sosial, baik secara fisik maupun mental, sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih sehat di era digital ini.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *