Nusantara1News – Selama tiga tahun terakhir, investasi di sektor hulu minyak dan gas bumi Indonesia berhasil melampaui angka US$ 300 juta atau sekitar Rp 5,05 triliun (dengan kurs Rp 16.853 per dolar AS), menurut Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas).
Baca Juga : Kemenkes Lakukan Evaluasi Rutin, Pastikan Layanan Cek Kesehatan Gratis Efektif
Asnidar, Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas, menyebut capaian tersebut sebagai bukti bahwa sektor hulu migas nasional tetap menarik di mata investor global. “Jika ditanya apakah Indonesia masih menjanjikan untuk sektor hulu migas, kami melihatnya dari sisi aktivitas yang terjadi. Dalam tiga tahun terakhir, sekitar US$ 300 juta diinvestasikan untuk kegiatan di area terbuka,” ujarnya dalam acara Media Briefing IPA Convex di Jakarta, Kamis (24/4) dikutip dari CNBC Indonesia.
Lebih lanjut, SKK Migas menyatakan optimismenya untuk terus menarik lebih banyak investasi, didukung oleh tren positif dalam kegiatan joint study dan penawaran wilayah kerja (WK) yang terus meningkat dalam dua tahun terakhir.
Baca Juga : Kemenkes Lakukan Evaluasi Rutin, Pastikan Layanan Cek Kesehatan Gratis Efektif
Hasil dari upaya ini adalah ditemukannya lima prospek cadangan migas baru di berbagai wilayah, yakni Lapangan Hidayah di Jawa Timur, Layaran di Laut Utara Aceh, Tangkulo di South Andaman, Timpan di Selat Malaka Aceh, dan Geng di Kalimantan Timur. “Ini adalah momentum yang tepat untuk membawa Indonesia kembali ke peta migas global,” tegas Asnidar.
