
Nusantara1News – Raja Ampat, Papua Barat, resmi dinobatkan oleh The New York Times sebagai salah satu dari “52 Places to Go in 2025.” Penobatan ini diumumkan dalam daftar tahunan media tersebut yang dirilis pada Jumat (10/1/2025), seperti yang dikutip dari laman Antara news.
Dalam ulasannya, Raja Ampat disebut sebagai kawasan dengan ekosistem laut paling beragam di dunia yang terletak di segitiga terumbu karang. Daerah ini terdiri atas sekitar 1.500 pulau kecil, cay, dan beting, menawarkan keindahan alam luar biasa baik di atas maupun di bawah air.
Baca Juga : Kementan, Kemen PU, dan TNI Perkuat Irigasi untuk Dukung Swasembada Pangan
Penulis artikel, Ratha Tep, menggambarkan pengalaman tak terlupakan di Raja Ampat. “Berenanglah di antara ikan boxfish kuning tutul dan menyelamlah di antara kipas laut gorgonian ungu. Di daratan, wisatawan bisa menjelajahi pantai-pantai terpencil yang dikelilingi pohon kelapa atau masuk ke hutan untuk melihat burung cendrawasih Wilson yang langka,” tulisnya.
Tak hanya keindahan alamnya, Raja Ampat juga dikenal sebagai contoh keberhasilan konservasi. Di tengah penurunan populasi ikan pari dan hiu global, jumlah ikan pari manta karang di kawasan ini justru terus bertambah.
Akses menuju Raja Ampat kini semakin mudah, menjadikannya destinasi yang semakin ramah wisatawan. Wisatawan dapat memilih penerbangan langsung dari Bali ke Sorong, dilanjutkan dengan perjalanan perahu menuju bungalow di atas air yang sederhana. Penginapan ini dikelola oleh penduduk lokal melalui Asosiasi Homestay Raja Ampat. Operator tur seperti Abercrombie & Kent juga telah menambahkan Raja Ampat dalam jadwal perjalanan mereka pada Maret mendatang.
Baca Juga : Curah Hujan Tinggi Jelang Nataru, Masyarakat dihimbau Waspada
Selain Raja Ampat, destinasi lainnya dalam daftar “52 Places to Go in 2025” mencakup berbagai lokasi ikonik dunia seperti Jane Austen di Inggris, Kepulauan Galápagos di Ekuador, Museum Kota New York di Amerika Serikat, hingga Pulau Lofoten di Norwegia.
Raja Ampat kini semakin memantapkan posisinya sebagai surga wisata yang tak hanya memikat hati wisatawan, tetapi juga menjadi simbol sukses pelestarian lingkungan di Indonesia.