Nusantara1News – Pemerintah Indonesia melalui program makan siang gratis yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto memberikan peluang besar bagi pelaku UMKM. Program ini secara khusus menyasar UMKM yang bergerak di sektor pertanian, peternakan, dan pangan sebagai bagian dari rantai pasok utama. Dengan fokus tersebut, program ini diharapkan mampu mendongkrak produktivitas sekaligus memperkuat keberlanjutan usaha kecil dan menengah di berbagai daerah.
Salah satu kelompok yang akan diikutsertakan dalam program ini adalah pelaku UMKM peternakan yang tergabung dalam Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR). Keterlibatan PINSAR diharapkan dapat membantu memastikan ketersediaan bahan pangan yang berkualitas, sekaligus menjadi langkah strategis untuk mendukung pengembangan sektor perunggasan nasional.
Baca Juga : ADB : Ekonomi Indonesia Diproyeksikan Tumbuh 5 Persen pada 2024
Organisasi PINSAR menyatakan kesiapan mereka untuk bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional sebagai penyelenggara program makan siang gratis. Kolaborasi ini bertujuan memastikan kebutuhan makanan bergizi dapat terpenuhi dengan melibatkan sektor peternakan rakyat sebagai penyedia utama bahan pangan.
Selain itu, program ini juga diharapkan memberikan manfaat ekonomi dengan menjaga stabilitas harga bahan baku seperti telur dan ayam. Langkah ini dinilai dapat menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan bagi pelaku UMKM sekaligus mendukung keberlanjutan program pangan nasional.
“Kami mendukung program dari pemerintah ini (program makan siang gratis), karena dari sisi lapangan kerja terdapat 13 juta orang yang bergantung dengan peternakan UMKM. Selain itu, harga ayam dan telur yang membaik akhir-akhir ini akan tetap stabil,” ujar Singgih Januratmoko selaku ketua PINSAR, Jumat (6/12/2024).
Turut Memberdayakan Petani dan Pengusaha Makanan Lokal
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Wiranto, menyatakan bahwa program makan siang gratis memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan UMKM. Dengan melibatkan pelaku usaha kecil dan menengah, program ini diharapkan mampu memperluas peluang pasar dan meningkatkan daya saing mereka di tingkat lokal maupun nasional.
Selain itu, Wiranto juga menekankan bahwa program ini dapat menjadi langkah strategis untuk mendukung produksi pangan lokal. Dengan memanfaatkan hasil dari sektor pertanian dan peternakan dalam negeri, program ini tidak hanya membantu pelaku UMKM tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional.
Wiranto menegaskan bahwa bahan pangan yang digunakan dalam program makan siang gratis idealnya berasal dari petani lokal dan diproduksi oleh UMKM di daerah setempat. Langkah ini tidak hanya bertujuan meningkatkan pendapatan pelaku usaha kecil, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.
“Ini adalah inisiatif yang sangat baik dari Pak Prabowo. Namun, saya menekankan pentingnya integrasi dengan ekonomi lokal. Program makan siang gratis ini harus dimanfaatkan untuk mendongkrak UMKM lokal, terutama di sektor makanan dan pertanian,” ujar Wiranto saat berada di Kota Cirebon.
Baca Juga : Kementan, Kemen PU, dan TNI Perkuat Irigasi untuk Dukung Swasembada Pangan
Selain itu, ia menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mendorong UMKM untuk terlibat aktif dalam rantai pasokan makanan program ini. Tidak hanya melibatkan petani sebagai penyedia bahan baku, tetapi juga pengusaha makanan lokal dalam proses penyediaan sajian makan gratis.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya menjaga standar kualitas makanan. Hal ini dilakukan agar makanan yang disajikan, khususnya bagi anak sekolah, memenuhi standar keamanan dan gizi yang baik untuk dikonsumsi.
“Pemerintah perlu memastikan bahwa makanan yang disediakan memiliki standar gizi yang baik dan disiapkan dengan proses yang higienis,” ujar Wiranto.
Puluhan Ribu UKM di Pekanbaru Turut Siap Dalam Menyukseskan Program Makan Siang Gratis
Pelaku UMKM di Pekanbaru juga menyatakan kesiapan mereka untuk terlibat dalam program makan siang gratis. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pekanbaru, terdapat sekitar 27.358 UMKM yang tersebar di seluruh wilayah kota, yang saat ini menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah terkait implementasi program tersebut.
Dinas Koperasi dan UMKM menyatakan kesiapannya untuk segera melibatkan pelaku usaha lokal jika dibutuhkan. Meski begitu, mereka masih menunggu keputusan teknis dari pemerintah, termasuk apakah program ini akan melibatkan UMKM secara langsung, dapur umum, atau mekanisme lainnya.
Pemko Pekanbaru mengungkapkan kesiapan mereka dalam melaksanakan program makan siang gratis setelah sukses menggelar dua kali simulasi penyaluran. Simulasi pertama dilakukan di dua lokasi, yaitu di sekolah yang berada di tengah kota dan sekolah di kawasan pinggiran Pekanbaru. Berdasarkan hasil simulasi tersebut, Pemko Pekanbaru merasa optimis bahwa program ini dapat dijalankan dengan baik.
Program makan siang gratis ini direncanakan mulai diterapkan pada awal tahun 2025, dengan cakupan berbagai sekolah dan fasilitas publik di seluruh Indonesia. Selain memberikan manfaat kesehatan langsung bagi jutaan masyarakat, program ini juga bertujuan untuk memperkuat perekonomian lokal melalui pemberdayaan UMKM dan petani di berbagai daerah.
