
Nusantara1News – Sekitar 20 negara anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) melontarkan kritik terhadap Amerika Serikat dalam pertemuan Dewan Perdagangan Barang, menyusul kebijakan tarif impor yang dinilai kontroversial, Jumat (11/4) dikutip dari Antaranews.
Menurut seorang sumber dekat WTO pada Jumat, setidaknya dua puluh perwakilan negara mengungkapkan keberatan mereka terhadap langkah yang ditempuh Washington. Negara-negara tersebut termasuk China, Swiss, Norwegia, Kazakhstan, Selandia Baru, Inggris, Australia, Singapura, Kanada, dan Jepang.
“Rusia pun turut menyampaikan pandangan mereka dalam rapat itu,” imbuh sumber tersebut.
Menanggapi pernyataan dari China, delegasi AS menyampaikan bahwa mereka enggan memberikan tanggapan lanjutan karena isu tersebut telah masuk dalam proses di Badan Penyelesaian Sengketa WTO.
Sehari sebelumnya, sumber berbeda menyebutkan bahwa China menyampaikan kekhawatiran serius terkait dampak tarif AS terhadap stabilitas perekonomian global. Delegasi Beijing menyoroti meningkatnya ketidakpastian dan gangguan yang memengaruhi dunia usaha dan negara-negara lain secara luas.
Pada 2 April lalu, Presiden AS Donald Trump mengesahkan tarif impor “resiprokal” bagi sejumlah negara, melengkapi kebijakan tarif dasar sebesar 10 persen. Kebijakan tersebut dirancang untuk menekan defisit perdagangan AS dengan mitra dagang utama.
Tarif baru itu dijadwalkan mulai berlaku pada 9 April, namun Trump mengubah kebijakan pada hari yang sama dengan menunda penerapan tarif resiprokal selama 90 hari. Ia menyebutkan bahwa sebagian besar negara yang terdampak tidak mengambil tindakan balasan dan justru mengajukan tawaran negosiasi.
Kendati demikian, Amerika Serikat tetap melanjutkan kenaikan tarif terhadap produk-produk asal China, mencapai 145 persen. Sebagai tanggapan, China memberlakukan tarif balasan hingga 84 persen terhadap berbagai produk dari AS.