
Nusantara1News – Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah merancang program Listrik Desa (Lisdes) guna memperluas jangkauan listrik bagi sekitar 780 ribu rumah tangga di seluruh Indonesia.
“Masih ada sekitar 780 ribu rumah tangga yang belum mendapatkan akses listrik,” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P. Hutajulu, dalam kegiatan Diseminasi Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) di Jakarta, Senin (2/6) dikutip dari Antaranews.
Baca Juga : Komisi DPR Jadwalkan Pemanggilan Mendikdasmen Terkait Sistem Baru PPDB dan UN
Menurut Jisman, inisiatif ini merupakan langkah strategis dalam mempercepat pemerataan energi listrik di berbagai wilayah. Program Lisdes dirancang bersama PLN dan direncanakan untuk dijalankan pada periode 2025 hingga 2029.
Tak hanya menyasar tingkat desa, pemetaan kebutuhan listrik dilakukan secara rinci hingga ke dusun dan klaster perumahan. Dalam lima tahun pelaksanaannya, Lisdes diharapkan dapat menjangkau 10.068 desa atau dusun, memberikan sambungan listrik kepada lebih dari 783 ribu pelanggan, dan membangun pembangkit dengan kapasitas total mencapai 394.157 kW/kWp.
Kementerian ESDM mengharapkan kolaborasi maksimal dari PLN dalam mewujudkan program ini agar pelaksanaannya dapat berkelanjutan dan merata di seluruh penjuru tanah air.
“Ini menjadi sangat krusial, mengingat Indonesia telah merdeka hampir delapan dekade, namun masih ada masyarakat yang belum merasakan manfaat listrik,” lanjut Jisman.
Demi merealisasikan program tersebut, pemerintah memperkirakan kebutuhan anggaran mencapai Rp50 triliun. Di samping itu, ESDM juga menekankan pentingnya pemberian subsidi listrik bagi masyarakat yang tinggal di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Masyarakat di kawasan 3T tetap berhak menerima subsidi,” tambahnya.
Baca Juga : Komisi DPR Jadwalkan Pemanggilan Mendikdasmen Terkait Sistem Baru PPDB dan UN
Secara keseluruhan, Lisdes ditujukan untuk melistriki 5.758 desa yang hingga kini belum terhubung dengan jaringan listrik, melalui pembangunan pembangkit dengan kapasitas 394 MW dan penyambungan ke sekitar 780 ribu rumah tangga. Tujuan akhirnya adalah memastikan seluruh warga, termasuk yang berada di daerah terpencil, dapat menikmati listrik selama 24 jam penuh setiap harinya.