
Nusantara1News – Dalam momen peringatan Hari Lahir Pancasila, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memerangi korupsi demi menciptakan pemerintahan yang bersih dan kuat—khususnya untuk generasi muda yang akan menjadi pemimpin masa depan.
Baca Juga : Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial
Berpidato di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/6), Presiden menyampaikan bahwa perjuangannya kini bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan sebagai warisan bagi anak cucu bangsa.
“Kami adalah angkatan yang memang sebentar lagi harus meninggalkan podium. Kami berbuat ini hanya untuk anak dan cucu-cucu kita. Kami sekarang berjuang melawan korupsi supaya anda (generasi penerus) mengambil alih negara dalam keadaan baik, kuat,” ujar Presiden Prabowo dilansir dari laman Antara news.
Presiden juga mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama kalangan muda, untuk tidak ragu dalam melaporkan jika melihat adanya penyimpangan oleh pejabat negara.
“Jangan ragu-ragu! (Jika) melihat pejabat, pemimpin melanggar, laporkan! Sekarang kita punya teknologi. Setiap rakyat di desa bisa menggunakan gadget. Kalau ada bukti pelanggaran, segera siarkan! Jangan terima penyelewengan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Presiden mengingatkan agar masyarakat tidak pasif saat menyaksikan pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan dan tidak menunjukkan loyalitas kepada negara.
“Jangan mau terima pejabat yang berbuat sekehendak dirinya, dan tidak setia kepada bangsa dan negara,” katanya.
Dalam pidatonya yang penuh semangat, Prabowo juga memperingatkan bahwa pemerintah akan bertindak tegas terhadap siapa pun yang tidak setia kepada konstitusi dan bangsa Indonesia, tanpa pandang bulu.
“Negara kita kuat, mereka-mereka yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan dengan tidak ragu-ragu, tanpa memandang bulu, tanpa melihat keluarga siapa, partai mana, suku mana yang tidak setia kepada negara, yang melanggar undang-undang, yang melanggar Undang-Undang Dasar, akan kami tindak!” tegas Presiden.
Ia bahkan memberi ultimatum kepada para pejabat yang tidak mampu mencegah terjadinya kebocoran uang negara untuk segera mundur secara terhormat, sebelum diberhentikan oleh presiden sendiri.
“Semua penyelewengan, semua kebocoran harus berhenti! Semua pejabat yang tidak mampu melaksanakan tugas, lebih baik mundur sebelum saya berhentikan,” serunya.
Baca Juga : Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial
Upacara Hari Lahir Pancasila tahun ini turut dihadiri sejumlah tokoh nasional, termasuk Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Dewan Pengarah BPIP, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta para mantan wakil presiden, ketua lembaga tinggi negara, dan jajaran Kabinet Merah Putih.