
Nusantara1News – Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat terbatas dan taklimat bersama jajaran kabinet Merah Putih di Halaman Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (4/3) seperti di kutip dari Setneg.go.id. Dalam pertemuan tersebut, sejumlah program prioritas pemerintah menjadi fokus pembahasan, termasuk peningkatan akses pendidikan, penguatan ekonomi desa, serta langkah-langkah tegas dalam memberantas korupsi.
Baca Juga : Trump Pasti Berlakukan Kanada, Meksiko, dan China Tidak Bisa Menunda Pengenaan Tarif
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya mengungkapkan bahwa Presiden menekankan pentingnya pendidikan bagi seluruh anak Indonesia. Salah satu kebijakan utama yang dibahas adalah pembangunan sekolah rakyat dan sekolah unggulan guna meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil.
“Presiden ingin memastikan pembangunan sekolah rakyat dan sekolah unggulan berjalan lancar, serta meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan hingga ke pelosok,” ujar Bima Arya.
Senada dengan itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menambahkan bahwa pemerintah akan mempercepat pembangunan sekolah rakyat dengan menggandeng pemerintah daerah. Program ini terutama ditujukan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu dan yang mengalami kemiskinan ekstrem.
“Kami akan melakukan identifikasi dan perencanaan yang lebih matang agar program ini segera terealisasi. Sekolah rakyat nantinya akan berbentuk boarding school, mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMK,” jelasnya.
Selain pendidikan, Presiden Prabowo juga menyoroti penguatan ekonomi desa dengan rencana pendirian 70 ribu koperasi yang akan berfungsi sebagai pusat distribusi kebutuhan pokok, obat-obatan, serta layanan kesehatan.
“Jika sebelumnya tiap desa mendapat anggaran Rp1 miliar, kini jumlahnya meningkat menjadi Rp7 miliar, termasuk alokasi dana dari MBG,” kata Wamendagri.
Presiden menegaskan bahwa seluruh program prioritas harus berjalan tanpa hambatan. Kritik terhadap kebijakan pemerintah dinilai sebagai bagian dari proses perbaikan yang harus disikapi secara konstruktif.
“Kritik itu wajar, justru membuat kita semakin teliti dan waspada. Yang penting, pemerintah tetap berada di jalur yang benar,” ungkapnya.
Selain itu, Presiden kembali menegaskan komitmennya dalam memerangi korupsi. Ia mendorong penegakan hukum yang lebih tegas bagi para pelaku yang merugikan negara.
“Beliau sangat geram terhadap pihak-pihak yang masih mencuri uang rakyat, padahal sudah sering diperingatkan. Dana ratusan triliun seharusnya digunakan untuk meningkatkan gizi masyarakat, pendidikan, dan kesehatan,” tambahnya.
Rapat terbatas ini juga dimanfaatkan sebagai momen untuk memperkuat kerja sama di dalam kabinet. Presiden terus mendorong sinergi antarjajaran agar seluruh program prioritas dapat terealisasi dengan baik.
Baca Juga : PM Anwar dan PM Inggris Bahas Kemitraan Ekonomi Strategis Baru
“Konsolidasi terus dilakukan. Tidak ada pesan khusus, tetapi ini adalah cara Presiden dalam membangun kebersamaan. Bahkan beliau berkeliling dan berdialog langsung dengan para peserta rapat,” pungkas Bima Arya.