breaking news
Home » Presiden prabowo Subianto Pangkas Anggaran Demi Program Makan Gratis dan Renovasi Sekolah

Presiden prabowo Subianto Pangkas Anggaran Demi Program Makan Gratis dan Renovasi Sekolah

Bagikan :

anggaran negara lebih banyak dialokasikan untuk program makan bergizi gratis dan perbaikan sekolah. ( Sumber CNN Indonesia)

Nusantara1News – Presiden Prabowo Subianto menjelaskan bahwa kebijakan penghematan anggaran yang ia terapkan bertujuan untuk mengalokasikan lebih banyak dana negara ke program makanan bergizi gratis dan perbaikan fasilitas sekolah. Pernyataan ini disampaikannya saat membuka Kongres Muslimat NU di Jawa Timur pada Senin (10/2) seperti di kutip dari CNN Indonesia.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa ia menerapkan kebijakan penghematan untuk menghilangkan pengeluaran yang tidak perlu, boros, atau berpotensi disalahgunakan. Ia juga menyoroti adanya pihak yang menentang langkah efisiensi anggaran yang ia dorong, meskipun tujuannya adalah memastikan kementerian dan lembaga menggunakan anggaran secara lebih bijak.

Baca Juga : Presiden Prabowo Subianto Mengingatkan Menteri untuk Lebih Teliti dalam Kepemimpinan, Tindakan, dan Perilaku

Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa ada pihak di birokrasi yang menentang kebijakan penghematan anggaran, bahkan merasa kebal hukum dan bertindak seolah-olah sebagai “raja kecil.” Ia menegaskan bahwa langkah efisiensi ini dilakukan demi kepentingan rakyat, khususnya untuk mendanai program makan gratis dan kesejahteraan anak-anak.

Selain itu, Presiden Prabowo juga menyoroti kondisi sekolah di Indonesia yang membutuhkan perbaikan. Dengan jumlah mencapai 330 ribu sekolah, ia menanyakan langsung kepada para guru apakah fasilitas pendidikan di tanah air memang perlu diperbaiki, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas sekolah di seluruh negeri.

Presiden Prabowo menyebut bahwa anggaran yang tersedia saat ini hanya cukup untuk memperbaiki sekitar 20 ribu sekolah, sementara total sekolah di Indonesia mencapai 330 ribu.

Untuk mengatasi keterbatasan ini, ia berencana memangkas anggaran perjalanan dinas, termasuk perjalanan luar negeri bagi pejabat negara. Ketua Umum Partai Gerindra itu bahkan menegaskan bahwa, jika perlu, selama masa kepemimpinannya, perjalanan luar negeri hanya diperbolehkan untuk kepentingan resmi negara atau tugas belajar.

“Tugas belajar silakan, tugas atas nama negara boleh, tapi jangan ada perjalanan yang hanya alasan untuk jalan-jalan. Kalau mau jalan-jalan, gunakan uang pribadi,” tegasnya.

Presiden Prabowo menjelaskan alasan dirinya sering bepergian ke luar negeri di tengah kebijakan efisiensi anggaran. Ia menegaskan bahwa kunjungan tersebut dilakukan atas undangan sebagai kepala negara dalam konferensi penting yang berkaitan dengan kepentingan nasional.

“Saya menghadiri pertemuan strategis dengan negara-negara berpengaruh untuk mewakili bangsa dan mengamankan kepentingan Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, President Prabowo meminta jajarannya untuk tidak lagi melakukan studi banding ke luar negeri, terutama jika tujuannya tidak relevan. Ia pun mempertanyakan logika di balik studi banding tentang pengentasan kemiskinan ke Australia, yang merupakan salah satu dari 10 negara terkaya di dunia.

Baca Juga : Indonesia Percepat Digitalisasi, Presiden Prabowo Setujui Pembentukan Komite Khusus

“Kenapa belajar soal pengentasan kemiskinan ke Australia? Negara itu termasuk yang paling makmur di dunia,” ucapnya dengan heran.

Pemerintah menetapkan kebijakan efisiensi anggaran melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Penghematan Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025.

Dalam kebijakan ini, Presiden Prabowo menargetkan penghematan total sebesar Rp306,69 triliun, yang terdiri dari Rp256,1 triliun dari belanja kementerian/lembaga (K/L) serta Rp50,59 triliun dari dana transfer ke daerah.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *