
Nusantara1News – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi melepas pengiriman ekspor perdana jagung sebanyak 1.200 ton dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, ke Kuching, Malaysia, pada Kamis (5/6) dikutip dari Setneg.go.id. Momen ini menjadi pijakan awal dalam transformasi sektor pertanian nasional, khususnya dalam mendorong kemandirian pangan serta perluasan akses pasar global.
Baca Juga : Pemerintah RI Mau Batasi Anak Main Medsos
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo mengungkapkan rasa bangganya atas inisiatif ekspor tersebut. Ia menilai, langkah ini harus terus dikembangkan melalui pembentukan koperasi desa dan penguatan rantai pasok nasional yang berkelanjutan.
“Saya mendapat laporan hari ini kita memulai ekspor jagung ke negara tetangga. Ini merupakan awal yang baik. Ke depan, kita akan membentuk hingga 80 ribu koperasi desa yang terhubung dengan koperasi-koperasi sukses yang sudah ada, membangun jaringan baru dalam produksi dan distribusi pangan,” ujar Presiden saat meresmikan pembangunan serentak 18 gudang Polri di 12 provinsi, sekaligus meresmikan Gudang Dryer Jagung milik PT Pangan Merah Putih.
Presiden menekankan bahwa semua upaya tersebut diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, dengan memastikan akses terhadap pangan yang terjangkau dan bergizi.
“Tujuan utama kita adalah menyediakan pangan murah dan bernutrisi untuk seluruh rakyat. Nilai tukar petani dan nelayan harus meningkat, rakyat harus makan cukup protein. Insyaallah, kita wujudkan masyarakat adil makmur, sejahtera lahir batin,” tegasnya.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam pernyataan terpisah mengungkapkan bahwa ekspor perdana ini merupakan bagian dari total permintaan tahunan Malaysia yang mencapai 240 ribu ton. Untuk tahap awal, Malaysia meminta pengiriman 20 ribu ton per bulan.
“Pengiriman dilakukan secara bertahap. Hari ini, 1.200 ton dilepas dari Kalimantan Barat. Selanjutnya, 20 ribu ton akan dikirim dari NTB dan 27 ribu ton dari Gorontalo, sehingga total ekspor bulan ini mencapai sekitar 50 ribu ton,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa pelepasan ekspor di Bengkayang ini merupakan yang pertama kalinya di wilayah tersebut. Menurutnya, pencapaian ini merupakan hasil sinergi berbagai pihak atas visi besar Presiden Prabowo dan menjadi bukti nyata peningkatan ketahanan pangan nasional.
Baca Juga : Pemerintah RI Mau Batasi Anak Main Medsos
“Ini hasil kerja sama lintas sektor. Alhamdulillah, beras kita aman, stok saat ini tertinggi dalam 50 tahun, mencapai 4 juta ton. Ketahanan pangan kita semakin kuat. Ke depan, kita wujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia,” pungkasnya.