
Nusantara1News – Presiden Prabowo Subianto menyambut baik penerapan mekanisme baru dalam penyaluran tunjangan bagi guru Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerah. Kini, dana tersebut dikirim langsung ke rekening guru penerima, tanpa melalui perantara pemerintah daerah.
Baca Juga : 7 Gaya Penipuan Terbaru Sedot Rekening, dari Kode QR hingga Undangan
Sistem ini diluncurkan di Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jakarta, pada Kamis (13/03) seperti di kutip dari Setneg.go.id. sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan guru serta memperkuat transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan anggaran negara.
“Saya sangat mengapresiasi langkah ini. Dengan mekanisme baru, tunjangan guru dapat diterima lebih cepat, mengurangi birokrasi yang berbelit, dan mencegah ketidakefisienan dalam sistem,” ujar Presiden Prabowo.
Dalam sambutannya, Presiden menegaskan bahwa pendidikan adalah faktor utama dalam membangun bangsa dan mencapai kesejahteraan. Oleh karena itu, pemerintah terus mengutamakan sektor pendidikan dalam kebijakan anggaran negara.
“Keberhasilan suatu bangsa bergantung pada kualitas pendidikannya. Jika kita ingin mencapai kemakmuran dan kesejahteraan, maka pendidikan harus menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Presiden juga menyoroti pentingnya tata kelola anggaran yang baik, termasuk dalam pemberantasan korupsi yang masih menjadi tantangan besar bagi bangsa. Menurutnya, birokrasi yang berbelit sering kali menghambat efektivitas kebijakan, sehingga diperlukan perubahan budaya kerja yang lebih efisien.
“Kita harus menghapus kebiasaan yang tidak produktif. Jika sesuatu bisa dipermudah, mengapa harus dibuat sulit? Jika bisa cepat, mengapa harus diperlambat? Ini adalah budaya yang harus kita ubah,” ujarnya.
Prabowo juga menegaskan komitmennya dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi. Ia menekankan bahwa setiap rupiah dari anggaran negara harus digunakan secara maksimal demi kesejahteraan rakyat.
“Saya tidak akan mundur dalam melawan korupsi. Saya siap berjuang demi bangsa dan rakyat, dan saya tidak takut menghadapi siapa pun yang berusaha menghambat kemajuan negara ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, Presiden menyampaikan rencana pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan berbagai langkah konkret. Salah satunya adalah penyediaan layar televisi besar di setiap sekolah di seluruh Indonesia serta pembangunan sekolah berasrama di semua kabupaten, yang diharapkan bisa terealisasi dalam empat tahun ke depan.
Di kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden agar layanan publik, terutama dalam hal tunjangan guru, dapat lebih cepat dan efisien.
“Sebelumnya, tunjangan guru dikirim dari Kementerian Keuangan ke Rekening Kas Umum Daerah, kemudian baru diteruskan ke rekening guru. Proses ini memakan waktu hingga tiga bulan sekali, bahkan di beberapa daerah mengalami keterlambatan. Dengan mekanisme baru ini, tunjangan akan langsung ditransfer ke rekening guru, mempercepat pencairan dan memastikan kesejahteraan mereka,” jelas Abdul Mu’ti.
Ia juga menambahkan bahwa sebanyak 1.476.964 guru ASN akan menerima tunjangan langsung ke rekening mereka, sementara 392.802 guru non-ASN juga akan mendapatkan transfer langsung dari Kemendikdasmen. Proses verifikasi dan validasi data akan terus dilakukan agar pencairan berjalan lancar dan tepat sasaran.
“Transfer langsung di bulan Maret ini menjadi hadiah bagi para guru menjelang perayaan Idulfitri, sehingga mereka bisa lebih sejahtera dan semakin termotivasi dalam mencerdaskan bangsa,” tutupnya.
Baca Juga : Kolaborasi PHR – EMP Gandewa, Dongkrak Produksi 12 Kali Lipat Lapangan Menggala South Rokan Hilir
Peluncuran mekanisme baru ini turut dihadiri sejumlah pejabat, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta berbagai tokoh lainnya.