
Nusantara1News – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk terus berhemat dalam penggunaan anggaran negara. Penghematan tersebut, kata Prabowo, akan diarahkan untuk membiayai percepatan perbaikan sekolah-sekolah rusak di seluruh Indonesia.
Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 yang digelar di SD Negeri Cimahpar 5, Kota Bogor, Prabowo menyoroti masih banyaknya fasilitas pendidikan yang tidak layak digunakan. Pemerintah, ujarnya, menargetkan rehabilitasi terhadap 11.000 sekolah pada tahun ini.
Baca Juga : Pemerintah RI Mau Batasi Anak Main Medsos
“Kalau kita perbaiki 11.000 (sekolah per tahun), mungkin perlu 30 tahun sampai sekolah ini semua bisa diperbaiki, dan kita tidak boleh menyerah. Tidak boleh kita 30 tahun memperbaiki sekolah-sekolah itu. Karena itulah, saya bertekad melakukan penghematan terus-menerus. Kita harus memperbaiki sebanyak-banyak sekolah seluruh Indonesia dalam waktu secepat-cepatnya,” ujar Presiden di hadapan guru, murid, dan jajaran menterinya dikutip dari Antara.
Prabowo menyebut saat ini terdapat sekitar 330.000 sekolah di Indonesia, dengan 200.000 di antaranya merupakan sekolah negeri. Kondisi sebagian besar dari sekolah itu, lanjutnya, masih jauh dari kata layak.
“Inilah yang saya sedang pikirkan terus bersama menteri-menteri saya. Terus-menerus saya memikirkan bagaimana kita cari uang, bagaimana kita mengelola kekayaan kita, karena terus terang saja, berkali-kali saya sampaikan kekayaan bangsa Indonesia masih terlalu banyak yang bocor dan tidak sampai ke rakyat,” tegasnya.
Dalam pidatonya, Prabowo juga meluncurkan empat inisiatif utama yang masuk dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), yaitu: rehabilitasi sekolah rusak, digitalisasi pendidikan, bantuan untuk guru honorer, dan dukungan studi bagi guru yang belum memiliki ijazah D4 atau S1.
Ia meyakini keempat program itu bisa dijalankan dengan cepat apabila strategi efisiensi anggaran berhasil diterapkan.
“Mungkin sekarang baru bisa 11.000 sekolah, tetapi begitu kita bisa dapat penghematan, begitu dapat dana lebih, terus akan kita tambah perbaikan-perbaikan itu,” tambahnya.
Presiden juga menyoroti langsung kondisi sekolah yang ia kunjungi. Ia menyayangkan masih ada sekolah dengan fasilitas minim seperti hanya memiliki satu toilet untuk seluruh siswa dan guru. Menurutnya, kondisi seperti itu tidak bisa ditoleransi lagi.
“Kita masih melihat tadi, dan kita tahu begitu banyak sekolah-sekolah yang rusak. Padahal kalau kita buka-bukaan anggarannya ada. Bagaimana bisa satu sekolah toiletnya hanya satu, WC-nya satu. Bagaimana bisa? Ini saya ingatkan tanggung jawab dari pemerintah daerah, tanggung jawab dari wali kota, bupati, gubernur bersama-sama,” katanya dengan nada tegas.
Baca Juga : Pemerintah RI Mau Batasi Anak Main Medsos
Acara peringatan Hardiknas ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Menko PMK Pratikno, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Wakil Menkominfo Angga Raka Prabowo, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.