Nusantara1News – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama jajaran Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, guna membahas langkah besar dalam menghadapi ancaman perubahan iklim: pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall di pantai utara (Pantura) Pulau Jawa.
Baca Juga : Menteri UMKM dan Menko PM Dorong Digitalisasi UMKM Lewat Shopee Live
“Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas mengenai kesiapan pembentukan tanggul laut (Giant Sea Wall) di sepanjang pantai utara Pulau Jawa,” ujar Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam keterangan yang dikutip Rabu, 11 Juni 2025 di lansir dari laman Metrotvnews.
Rapat tersebut berlangsung pada Selasa, 10 Juni 2025. Menurut Teddy, proyek ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk memperkuat perlindungan kawasan pesisir terhadap dampak kenaikan permukaan laut dan perubahan iklim ekstrem.
Pemerintah berharap kehadiran Giant Sea Wall tidak hanya berfungsi sebagai pelindung dari abrasi dan banjir rob, tetapi juga menjadi solusi multifungsi yang berdampak positif bagi masyarakat pesisir.
“Pembentukan tanggul ini diharapkan dapat mencegah air rob, meredam penurunan permukaan pantai, dan menjadi reservoir air bersih,” jelas Teddy.
Selain perlindungan fisik, proyek ini juga ditujukan untuk memperkuat ketahanan lingkungan jangka panjang dan membantu penyediaan air bersih bagi wilayah pesisir yang selama ini mengalami kesulitan akses.
Baca Juga : Menteri UMKM dan Menko PM Dorong Digitalisasi UMKM Lewat Shopee Live
Dengan infrastruktur tanggul laut ini, pemerintah ingin memastikan masa depan yang lebih aman bagi jutaan warga di sepanjang Pantura sekaligus menegaskan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan di tengah krisis iklim global.
