
Nusantara1News – PLN Indonesia Power (PLN IP) terus menyesuaikan diri dengan perkembangan era digital guna memastikan keterbukaan informasi bagi masyarakat dan para pemangku kepentingan. Perusahaan menerapkan strategi komunikasi yang efektif untuk membangun citra positif serta menyajikan laporan tahunan yang berfokus pada aspek keberlanjutan.
Baca Juga : Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial
Atas upaya tersebut, PLN IP meraih penghargaan Gold untuk kategori Departemen PR dan Bronze dalam kategori Laporan Tahunan, subkategori Sustainability Report dalam ajang The 10th PR Indonesia Awards (PRIA) 2025. Pengakuan ini mencerminkan keberhasilan PLN IP dalam membangun komunikasi publik yang transparan, inovatif, dan berdampak luas.
Vice President Corporate Communication & CSR PLN IP, Ulfa Millany, menyatakan bahwa penghargaan ini menjadi pencapaian penting dalam pengelolaan komunikasi strategis perusahaan. Menurutnya, keberhasilan ini membuktikan bahwa PLN IP telah menerapkan komunikasi yang inovatif dan selaras dengan strategi bisnisnya.
“Melalui berbagai inisiatif komunikasi dan keterbukaan informasi, kami terus memperkuat kepercayaan publik serta membangun hubungan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan,” ujar Ulfa dalam pernyataan tertulis pada Kamis (6/3) seperti di kutip dari Metrotvnews.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa PLN IP tidak hanya unggul dalam operasional ketenagalistrikan, tetapi juga dalam pengelolaan komunikasi yang berbasis keterbukaan dan inovasi. PLN IP berkomitmen untuk menjaga kepercayaan publik dan memperkuat reputasi perusahaan dengan mengedepankan komunikasi yang adaptif dan relevan terhadap perkembangan zaman.
Di sisi lain, Founder dan CEO PR Indonesia Group, Asmono Wikan, menyoroti pentingnya peran komunikasi, khususnya dalam bidang hubungan masyarakat (PR), di tengah dinamika global yang semakin kompleks. Ia menegaskan bahwa keterbukaan informasi menjadi aspek krusial bagi pemangku kepentingan.
Baca Juga : Kemenkominfo kembangkan tata kelola AI
“PR bukan sekadar alat untuk memperbaiki citra organisasi, tetapi juga berperan dalam membangun kepercayaan, menjaga stabilitas reputasi, serta menjembatani kebijakan, teknologi, dan kepentingan bisnis berkelanjutan,” jelas Asmono.