
Nusantara1News – Pinterest, platform media sosial yang menyerupai papan inspirasi digital, tengah mengalami lonjakan pengguna baru secara signifikan. Saham perusahaan yang berdiri sejak Desember 2009 ini pun ikut terdongkrak, melonjak hingga 19 persen.
Menurut laporan Reuters, Pinterest mencatatkan pendapatan kuartal pertama yang melampaui proyeksi pasar. Pendorong utama pertumbuhan ini adalah adopsi kecerdasan buatan (AI) dalam fitur iklan digitalnya, yang membuat belanja iklan di platform tersebut meningkat tajam. Sebelumnya, Pinterest juga mengumumkan rekor jumlah pengguna aktif bulanan serta pendapatan yang kuat pada kuartal keempat.
Baca Juga : TNI AD Rencanakan Pembentukan 100 Batalyon Teritorial untuk Dukung Pembangunan dan Swasembada Pangan
Salah satu fitur andalan yang berperan dalam peningkatan belanja iklan adalah Performance+, yang didukung oleh AI. Teknologi ini memungkinkan pengiklan menargetkan konsumen dengan lebih akurat dan otomatis, meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran mereka.
“Strategi kami memberikan hasil. Pengguna makin sering mengunjungi Pinterest, platform tidak pernah seramai ini,” ujar CEO Pinterest, Bill Ready seperti yang dikutip dari laman CNBC Indonesia.
Pertumbuhan pengguna dari kalangan Gen Z dan meningkatnya konten belanja di Pinterest juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengiklan. Keberhasilan ini tak lepas dari kerja sama strategis Pinterest dengan raksasa teknologi seperti Google dan Amazon.
“Pinterest punya engagement yang kuat secara global, tetapi belanja masih didominasi oleh pengguna di Amerika Utara,” lanjut laporan Reuters.
Selain itu, platform ecommerce seperti Shopify kini dapat mengintegrasikan sistem mereka ke dalam Pinterest melalui ekstensi khusus yang telah disediakan.
Baca Juga : Presiden Prabowo Sambut Hangat PM Jepang di Istana Bogor
Pendapatan Pinterest untuk kuartal pertama diperkirakan mencapai US$ 837 juta hingga US$ 852 juta, dengan laba inti yang disesuaikan diproyeksikan antara US$ 155 juta hingga US$ 170 juta—melebihi estimasi sebelumnya yang berada di angka US$ 140,8 juta.
Tren positif ini juga berdampak pada perusahaan media sosial lain seperti Meta dan Snap, yang turut mencatatkan kenaikan harga saham serta hasil kuartalan yang solid.