
Nusantara1News – Perusahaan migas asal Kuwait, Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC), berencana melakukan investasi sebesar 10 miliar dollar AS atau setara Rp 155 triliun pada sektor migas di Aceh. Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Nasri Djalal, mengatakan beberapa hari lalu pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Kuwait, Lena Maryana, dan perusahaan KUFPEC.
Dalam pertemuan itu, BPMA menjelaskan tentang potensi migas di Aceh dan mengajak KUFPEC berinvestasi di Indonesia, khususnya Aceh. Country Manager KUFPEC, Sara Al-Baker, kata Nasri, tertarik untuk melakukan investasi. KUFPEC menganggap Indonesia, termasuk Aceh, sebagai kawasan inti untuk pertumbuhan.
Baca Juga : Wamenaker Bawa Kabar Baik bagi Buruh, PHK 308 Pekerja Resmi Dibatalkan
“KUFPEC sedang aktif memperluas kehadiran di wilayah ini (Indonesia). Mereka dengan teliti mengevaluasi setiap peluang investasi dan tetap berkomitmen untuk berkontribusi pada pengembangan sektor energi Indonesia,” kata Nasri dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/1/2025) seperti yang dikutip dari laman Kompas.
Menurut Nasri, rencananya KUFPEC akan melakukan investasi sebesar 10 miliar dollar AS pada sektor migas di Aceh. Nantinya, investasi tersebut difokuskan pada eksplorasi dan pengembangan sumber daya alam.
“Pihak investor juga diundang untuk melihat langsung potensi investasi yang ada di Aceh,” tutur Nasri. Nasri menyebutkan BPMA akan segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Aceh untuk memfasilitasi rencana investasi ini agar KUFPEC dapat melirik potensi-potensi lebih lanjut yang ada di sektor migas Aceh.
Baca Juga : Menteri UMKM dan Menko PM Dorong Digitalisasi UMKM Lewat Shopee Live
“Kami berharap kerja sama ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Aceh dan Indonesia secara keseluruhan,” ucapnya. Duta Besar Indonesia untuk Kuwait, Lena Maryana, menyebutkan wacana ini adalah hal positif bagi peningkatan investasi di Indonesia. “Ini adalah langkah yang sangat baik untuk mempererat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Kuwait dan kami berharap dapat membuka lebih banyak peluang untuk investasi di sektor energi,” ujarnya.