Nusantara1News – Perusahaan konsultan teknologi informasi (IT) asal Prancis, Devoteam G Cloud Indonesia, menghadirkan solusi Generative AI bagi industri telekomunikasi di Indonesia. Teknologi ini diharapkan mampu menyederhanakan proses kerja, menghadirkan cara baru dalam berinteraksi dengan pelanggan, serta mentransformasi lanskap industri telekomunikasi.
Country Director Devoteam G Cloud Indonesia, Hendrawan Deny Ardiyatman, menekankan pentingnya penerapan AI di berbagai perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dari hulu ke hilir dalam ekosistem teknologi informasi.
Baca Juga : Kelola Limbah Jadi Berkah, Tukarkan Minyak Jelantah ke Pertamina Sekarang
“AI dapat memprediksi kebutuhan pelanggan sebelum mereka menyadarinya, menciptakan kampanye pemasaran yang sangat personal, serta meningkatkan layanan pelanggan dengan chatbot yang responsif dan intuitif. Dengan teknologi ini, perusahaan dapat lebih fokus pada peningkatan pendapatan,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Kamis (6/2) seperti di kutip dari Metrotvnews.
Menurut Hendrawan, salah satu manfaat utama Generative AI adalah kemampuannya dalam mempercepat analisis data dari berbagai sumber yang terpisah. Hal ini memungkinkan percepatan proses berbasis data serta otomatisasi tugas-tugas berulang yang sebelumnya membutuhkan intervensi manual.
“Dalam tahap ini, AI berperan dalam menyederhanakan alur kerja, sehingga tenaga kerja manusia dapat lebih fokus pada tugas-tugas strategis,” tambahnya.
Selain meningkatkan efisiensi internal, Generative AI juga berpotensi mengubah pengalaman pelanggan dengan menghadirkan personalisasi real-time. Teknologi ini memungkinkan perusahaan menyesuaikan interaksi dengan pelanggan secara lebih cepat dan sesuai dengan preferensi individu.
Generative AI, Inovasi yang Mengubah Industri Telekomunikasi
Hendrawan Deny Ardiyatman memaparkan berbagai penerapan Generative AI yang kini dianggap sebagai inovasi revolusioner dalam industri telekomunikasi. Salah satu tantangan utama di sektor ini adalah perencanaan dan pengoptimalan kapasitas jaringan, yang masih banyak dilakukan secara manual.
Dengan bantuan AI, perusahaan dapat mengatasi tantangan tersebut menggunakan algoritma pembelajaran mesin (ML) untuk memprediksi lonjakan trafik dan menyesuaikan kapasitas jaringan secara otomatis. Hal ini mencegah risiko kelebihan atau kekurangan kapasitas (over/under provisioning).
“Dengan optimasi real-time, kecepatan jaringan meningkat dan biaya operasional dapat ditekan secara signifikan,” ungkap Hendrawan.
Selain itu, layanan pelanggan juga menjadi area yang mengalami transformasi besar. Antrean panjang, respons yang lambat, dan kurangnya personalisasi sering menjadi keluhan utama pelanggan. Dengan AI-powered chatbot dan virtual assistant, hingga 90 persen pertanyaan pelanggan dapat ditangani secara otomatis, memungkinkan layanan tersedia selama 24 jam penuh setiap hari (24/7).
“Ini dapat mengurangi beban kerja agen manusia hingga 50 persen, meningkatkan kepuasan pelanggan, serta mempercepat penyelesaian masalah,” tambahnya.
Baca Juga : BPS Catat Produksi Gabah Meroket, Pemerintah Diminta Kendalikan Harga di Pasar
Lebih jauh, AI juga berperan dalam meningkatkan pengalaman pengguna di platform digital, seperti layanan streaming dan portal berita. Teknologi ini dapat merekomendasikan konten yang relevan serta merangkum informasi penting, sehingga pengguna lebih mudah menemukan apa yang mereka butuhkan.
“Oleh karena itu, kami yakin bahwa penerapan Generative AI dalam industri telekomunikasi, dari hulu hingga hilir, akan membuka peluang baru untuk memaksimalkan pendapatan. AI tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mendorong pertumbuhan bisnis secara strategis,” tutup Hendrawan.
