
Nusantara1News – Permintaan gas untuk industri di Indonesia terus meningkat, mendorong upaya penguatan pasokan domestik melalui kerja sama strategis antara PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan PT National Energy Solutions (NES). Salah satu langkah konkret dalam kerja sama ini adalah mendatangkan Liquefied Natural Gas (LNG) dari fasilitas likuifaksi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Baca Juga : Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial
“Permintaan gas meningkat, dan kepastian pasokan menjadi krusial. Kami juga tengah memperluas pasar ke wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, di mana permintaan dari sektor industri serta kelistrikan cukup tinggi,” ujar Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihatini, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (5/3/2025) seperti yang dikutip dari laman Okezone.
Sebagai bagian dari kesepakatan, PGN akan menandatangani Perjanjian Jual Beli LNG (PJBLNG) dengan NES untuk memasok LNG dalam volume berkisar antara 350.000 hingga 700.000 MMBTU per tahun. Pasokan ini akan didistribusikan selama lima tahun sejak perjanjian mulai berlaku, guna memenuhi kebutuhan gas di berbagai sektor industri dan energi.
Kerja sama ini juga merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) yang telah disepakati pada September 2023. PGN dan NES berkomitmen untuk mengoptimalkan sumber daya gas domestik sekaligus menekan impor energi, sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan energi nasional.
“Proses bisnis yang transparan dan profesional akan menghasilkan kinerja yang lebih optimal, sekaligus mendukung efisiensi energi nasional,” kata Ratih. PGN menegaskan bahwa seluruh kegiatan bisnis LNG akan dilakukan dengan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Lebih lanjut, anak usaha PGN, PT PGN LNG Indonesia (PLI), bersama anak usaha NES, PT Nusa Energi Sejati (NUSA), berencana membentuk konsorsium untuk mengoptimalkan fasilitas LNG Plant NES. Saat ini, PLI tengah melakukan due diligence terhadap fasilitas tersebut sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
Direktur NES, Hendradi J Suryanto, menambahkan bahwa pihaknya menargetkan pembangunan fasilitas LNG baru setiap dua tahun. “Kami menargetkan peluncuran proyek LNG Plant setiap dua tahun, dengan harapan dalam lima tahun bisa membangun sekitar 50 fasilitas LNG dengan dukungan semua pihak, termasuk PGN Group,” ujarnya.
Baca Juga : Kemenkominfo kembangkan tata kelola AI
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan pasokan gas nasional semakin stabil dan mampu mendukung pertumbuhan industri serta kelistrikan di berbagai wilayah Indonesia.