
Nusantara1News – Rencana perluasan layanan Transjabodetabek dinilai akan berkontribusi signifikan dalam mengurangi penggunaan kendaraan pribadi menuju Jakarta. Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, menyebutkan bahwa kebijakan ini akan mendorong lebih banyak warga Jabodetabek beralih ke angkutan umum.
Baca Juga : Kelola Limbah Jadi Berkah, Tukarkan Minyak Jelantah ke Pertamina Sekarang
“Dengan rencana tersebut bisa untuk memastikan target 60 persen warga Jabodetabek beralih menggunakan angkutan umum,” ujar Djoko yang dikutip dari laman Metrotvnews pada Kamis, 3 April 2025.
Menurutnya, keberadaan layanan angkutan umum yang menjangkau hingga kawasan perumahan menjadi faktor kunci dalam mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi.
Empat Rute Baru Transjabodetabek Siap Beroperasi
Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menyiapkan pembukaan empat rute baru bus Transjabodetabek, yang akan menghubungkan beberapa kawasan strategis di Bodetabek dengan pusat kota Jakarta. Rute tersebut masih dalam tahap uji coba dan koordinasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Berikut empat rute baru yang direncanakan:
1. Vida Bekasi – Cawang, Jakarta
2. Kota Wisata, Cibubur – Cawang, Jakarta
3. Alam Sutera – Blok M, Jakarta
4. Binong – Grogol, Jakarta
“Selanjutnya, rute ketiga dan keempat akan ada layanan untuk wilayah Tangerang, yakni dari Alam Sutera ke Blok M, Jakarta, dan Binong ke Grogol, Jakarta,” jelas Djoko.
Ekspansi JR Connexion ke 117 Titik Perumahan
Sejak diperkenalkan pada 2017, layanan bus JR Connexion (JRC) telah melayani 23 permukiman di kawasan Bodetabek. Kini, BPTJ Kementerian Perhubungan berencana untuk memperluas layanan JRC hingga mencakup 117 titik permukiman di Jabodetabek.
“Tahun ini ditargetkan ada 40 titik yang terlayani,” ungkap Djoko.
Berdasarkan data Badan Pengelola Tapera (2023), terdapat 2.010 perumahan di wilayah Jabodetabek, di mana 1.824 perumahan di luar Jakarta masih membutuhkan layanan angkutan umum yang memadai.
Djoko menekankan pentingnya layanan transportasi penghubung (feeder) yang dapat mengantar warga dari perumahan menuju titik-titik utama transportasi massal seperti stasiun KRL Jabodetabek, Stasiun LRT Jabodebek, atau halte Transjabodetabek terdekat.
“Layanan angkutan umum dapat berupa angkutan penghubung (feeder) menuju stasiun KRL Jabodetabek, Stasiun LRT Jabodebek atau halte rute Transjabodetabek terdekat,” pungkasnya.
Baca Juga : Kelola Limbah Jadi Berkah, Tukarkan Minyak Jelantah ke Pertamina Sekarang
Dengan adanya perluasan rute ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang beralih ke transportasi umum, mengurangi kemacetan, serta meningkatkan efisiensi mobilitas di kawasan Jabodetabek.