
Nusantara1News – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya mendorong kemajuan sektor keuangan syariah nasional, salah satunya melalui inisiatif bertajuk Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan Syariah (SICANTIKS).
Baca Juga : Kementan, Kemen PU, dan TNI Perkuat Irigasi untuk Dukung Swasembada Pangan
Pelaksana tugas Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK, M.
Ismail Riyadi, menyampaikan bahwa kaum ibu dinilai sebagai kelompok strategis untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, khususnya dalam aspek syariah. Oleh karena itu, OJK membekali mereka dengan pengetahuan dan informasi seputar keuangan secara umum maupun keuangan syariah.
Dalam pelaksanaan program ini, OJK juga bekerja sama dengan Financial Planning Standard Board (FPSB). Ismail menyebutkan, setidaknya 100 perencana keuangan telah dikurasi untuk menjadi duta literasi keuangan syariah. “Kami berharap mereka dapat membekali para ibu dengan dasar-dasar keuangan yang kuat dan mendorong penyebaran pengetahuan tersebut di lingkungan sekitar,” jelasnya dalam acara SICANTIKS di Jakarta, Senin (28/4) dikutip dari CNBC Indonesia.
Ke depan, program SICANTIKS akan diperluas ke seluruh kantor OJK di berbagai wilayah, dengan melibatkan lebih banyak pelaku jasa keuangan serta menggandeng berbagai pemangku kepentingan. Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia baru mencapai 39,11%, sedangkan tingkat inklusinya tercatat 12,88%.
Lebih lanjut, Ismail menegaskan bahwa OJK terus menggencarkan upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah. Menurutnya, potensi besar sektor ini harus dapat dimanfaatkan untuk memperkuat perekonomian nasional, seiring dengan besarnya populasi Muslim, meningkatnya pendapatan masyarakat, perkembangan teknologi digital, serta kesadaran terhadap produk halal.
Ismail juga mengungkapkan bahwa kinerja industri keuangan syariah terus menunjukkan tren positif. Hingga Februari 2025, total aset keuangan syariah di Indonesia tumbuh 10,35% menjadi Rp2.895,3 triliun. Sektor dengan kontribusi terbesar meliputi perbankan syariah, pasar modal syariah, serta industri asuransi, dana pensiun, dan modal ventura berbasis syariah.
Baca Juga : Kementan, Kemen PU, dan TNI Perkuat Irigasi untuk Dukung Swasembada Pangan
Sebagai bagian dari upaya memperluas pengembangan sektor ini, OJK sebelumnya juga mengadakan Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2025 selama satu bulan penuh, mendorong inovasi produk dan layanan keuangan syariah oleh para pelaku industri.