breaking news
Home » Perjanjian Dagang Bebas antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia Capai Finalisasi

Perjanjian Dagang Bebas antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia Capai Finalisasi

Bagikan :

Pemerintah Indonesia, diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, bersama Menteri Perdagangan Komisi Uni Ekonomi Eurasia Andrey Slepnev telah merampungkan secara substantif Perundingan Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I–EAEU FTA), Rusia. ( sumber Antaranews )

Nusantara1News – Pemerintah Indonesia secara resmi menuntaskan pembahasan substansi Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement/FTA) dengan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU), yang diwakili langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Menteri Perdagangan Komisi EAEU, Andrey Slepnev.

Baca Juga : KKP Amankan Dua Kapal Ikan Diduga Melanggar Batas Area Penangkapan

Pengumuman penyelesaian substansi kesepakatan ini disampaikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto bersama Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan bilateral di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, pada Kamis (19/6) dikutip dari Antaranews. Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo menyambut baik terjalinnya kesepahaman dengan Rusia dalam kerangka EAEU.

Kesepakatan ini mencakup seluruh area negosiasi, menandai langkah maju menuju proses ratifikasi dan finalisasi teknis agar perjanjian segera diberlakukan. Perjanjian ini mencerminkan kemitraan ekonomi baru antara Indonesia dan lima negara anggota EAEU Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Rusia setelah melalui lima putaran perundingan sejak Desember 2022.

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono. Melalui FTA ini, Indonesia berpotensi memperluas ekspor komoditas unggulan seperti minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya, kopi, kopra, karet, serta mentega kakao. Sementara itu, dari sisi impor, Indonesia terbuka untuk memasukkan gandum, batu bara, fosfat, bahan pupuk, dan produk setengah jadi seperti besi dari kawasan EAEU.

Dengan cakupan populasi gabungan yang mencapai lebih dari 460 juta jiwa, kerja sama ini diyakini akan memperluas akses pasar, memperkuat kelancaran logistik, dan meningkatkan aliran investasi antara kedua belah pihak.

Menko Airlangga menyampaikan apresiasi atas selesainya perundingan substantif ini, dan berharap seluruh proses lanjutan dapat diselesaikan sehingga dokumen perjanjian resmi bisa diteken tahun ini.

Senada, Menteri Slepnev mengungkapkan komitmen penuh EAEU untuk segera menuntaskan persyaratan teknis dan merampungkan penandatanganan pada 2025, seraya menyebut kesepakatan ini sebagai langkah maju dalam mempererat hubungan perdagangan yang lebih modern dan inklusif.

Perjanjian ini merupakan bagian dari strategi Indonesia dalam mendiversifikasi pasar ekspor ke kawasan non-tradisional. Eurasia dipandang sebagai wilayah prospektif dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 4,4 persen, melampaui rata-rata global.

Hasil studi kelayakan bersama menunjukkan perjanjian ini akan memberi dampak positif bagi ekspor Indonesia, terutama di sektor pertanian dan industri berbasis sumber daya. Pada kuartal pertama 2025, total perdagangan Indonesia dan EAEU tercatat sebesar 1,57 miliar dolar AS lonjakan 84,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Selain perdagangan, peluang investasi dari negara-negara EAEU juga terbuka luas, khususnya di sektor prioritas seperti industri pengolahan, logistik, transportasi, pertanian, dan pertambangan. Pada 2024, investasi dari kawasan EAEU ke Indonesia mencapai 273,7 juta dolar AS.

Baca Juga : KKP Amankan Dua Kapal Ikan Diduga Melanggar Batas Area Penangkapan

Dengan diberlakukannya FTA ini, Indonesia diproyeksikan menjadi simpul strategis logistik ke Asia Tenggara, sementara EAEU menjadi gerbang masuk bagi produk-produk Indonesia ke pasar Eropa Timur dan Asia Tengah.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *