
Nusantara1News – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa perekonomian Indonesia masih tumbuh stabil dengan perkembangan yang cukup pesat. Namun, ada sejumlah faktor yang perlu diwaspadai agar pertumbuhan ini tetap terjaga dan tidak mengalami perlambatan.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengungkapkan bahwa beberapa indikator ekonomi menunjukkan tren pelemahan, salah satunya daya beli masyarakat. Hal ini terlihat dari penurunan penjualan di beberapa sektor industri.
Baca Juga : Presiden Prabowo Imbau Kepala Daerah Prioritaskan Kepentingan Rakyat
“Pemulihan daya beli masyarakat menjadi perhatian kita karena ada indikasi melemahnya pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor. Selain itu, indeks ritel di sejumlah industri juga mengalami penurunan, begitu pula dengan indeks keyakinan konsumen. Jadi, baik dari sisi penjualan, sektor ritel, maupun consumer confidence, kita sedang menghadapi tantangan pelemahan,” ujar Mahendra dalam acara Kamar Dagang dan Industri pada Jumat (28/2/2025) seperti yang dikutip dari laman Detik.
Meski pertumbuhan kredit pada tahun lalu mencatatkan angka dua digit sebesar 10,37%, Mahendra menyoroti distribusi kredit yang mengalami perbedaan pertumbuhan di berbagai segmen. Kredit korporasi masih menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 15,8%, sementara kredit konsumsi tumbuh 9,8%. Namun, yang menjadi perhatian adalah kredit bagi UMKM yang justru mengalami penurunan sebesar 3%.
“Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi memang masih solid, tetapi ada aspek yang perlu diwaspadai, salah satunya adalah belanja modal atau capital expenditure (capex),” jelasnya.
Untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, OJK menargetkan sektor jasa keuangan terus diperkuat. Target pertumbuhan kredit perbankan ditetapkan pada kisaran 9%-11%, dana pihak ketiga diharapkan tumbuh 6%-8%, serta piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan 8%-10%. Selain itu, aset asuransi ditargetkan tumbuh 6%-8%, aset dana pensiun 9%-11%, aset penjaminan 6%-8%, dan penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp 220 triliun.
Baca Juga : Kemenkop Perkuat Ekosistem Petani Tebu di Jatim untuk Dukung Ketahanan Gula
“(Sektor jasa keuangan) tetap mengalami pertumbuhan, tetapi ada tanda-tanda perlambatan yang perlu diperhatikan. Jadi, meskipun kondisi saat ini masih solid, kita tidak boleh lengah. Ada beberapa aspek yang harus diantisipasi,” pungkas Mahendra.