breaking news
Home » Pendapatan Otomotif Nvidia Cetak Rekor Tertinggi Berkat Lonjakan Permintaan Teknologi Bantuan Pengemudi

Pendapatan Otomotif Nvidia Cetak Rekor Tertinggi Berkat Lonjakan Permintaan Teknologi Bantuan Pengemudi

Bagikan :

Nusantara1News – Pendapatan segmen otomotif Nvidia mengalami lonjakan signifikan pada kuartal terakhir, meningkat lebih dari dua kali lipat dan mencapai rekor tertinggi. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap perangkat lunak bantuan pengemudi.

Meskipun bisnis utama Nvidia masih berpusat pada sistem chip yang mendukung kecerdasan buatan, perusahaan optimistis bahwa teknologi bantuan pengemudi yang mereka kembangkan berpotensi menjadi bisnis bernilai miliaran dolar di masa depan. Kamis (27/2) seperti di kutip dari CNBC World.

Baca Juga : PM Anwar dan PM Inggris Bahas Kemitraan Ekonomi Strategis Baru

Pada kuartal keempat tahun fiskal 2025, pendapatan dari segmen otomotif dan robotika perusahaan melonjak 103% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai $570 juta. Secara keseluruhan, pendapatan segmen ini untuk tahun fiskal mencapai $1,69 miliar, menembus angka $1 miliar selama dua tahun berturut-turut.

Menurut CFO Nvidia, peningkatan pendapatan ini terutama berasal dari penjualan platform swakemudi perusahaan. Sementara itu, Brady Wang, analis semikonduktor dari Counterpoint Research, menyoroti bahwa pertumbuhan ini mencerminkan semakin besarnya peran Nvidia dalam mendukung sistem bantuan pengemudi (ADAS), kendaraan otonom, dan robotika melalui platform DRIVE serta teknologi terkait.

CEO Nvidia, Jensen Huang, dalam panggilan pendapatan perusahaan menyatakan bahwa di masa depan, seluruh kendaraan di jalan yang jumlahnya sekitar 1 miliar unit akan berkembang menjadi mobil robotik yang mengumpulkan data untuk meningkatkan sistem AI berbasis Nvidia.

Industri otomotif dan robotika diprediksi akan mengalami lonjakan pertumbuhan, didorong oleh investasi besar di kendaraan otonom seperti yang dilakukan oleh Waymo dan Tesla. Gene Munster, Managing Partner di Deepwater Asset Management, menyampaikan pandangannya melalui email bahwa saat ini sekitar 15 perusahaan tengah mengembangkan robot humanoid, yang berpotensi meningkatkan permintaan terhadap chip buatan Nvidia.

Meskipun segmen ini masih relatif kecil dalam laporan keuangan Nvidia, Munster menekankan bahwa potensinya bisa menjadi lebih signifikan di masa mendatang. Saat ini, unit otomotif dan robotika hanya menyumbang sekitar 1,45% dari total pendapatan perusahaan.

Analis dari Counterpoint Research, Brady Wang, memperkirakan pertumbuhan segmen ini akan terus berlanjut, terutama dengan meningkatnya penggunaan sistem bantuan pengemudi Level 2+ dan teknologi yang lebih canggih dari Nvidia. Sejumlah produsen mobil listrik asal Tiongkok, seperti BYD, Nio, dan Zeekr, telah mengadopsi chip Nvidia untuk sistem bantuan pengemudi mereka.

Baca Juga : Presiden Prabowo Subianto Mulai Berkantor di IKN pada 2028, Persiapan Infrastruktur Digeber

Selain perkembangan di sektor kendaraan otonom, Wang juga memprediksi bahwa robotika dan kecerdasan buatan berbasis fisik akan mengalami lonjakan popularitas dalam waktu dekat, diikuti oleh implementasi nyata dalam berbagai industri. Hal ini diyakini akan menjadi faktor utama dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang bagi sektor otomotif dan robotika Nvidia.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *