breaking news
Home » Pendakian Gunung Marapi Ditutup Permanen, BKSDA Sumbar Tegaskan Demi Keselamatan

Pendakian Gunung Marapi Ditutup Permanen, BKSDA Sumbar Tegaskan Demi Keselamatan

Bagikan :

Gunung marapi (dok: pinterest Niken Wardhani)

Nusantara1News – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat bersama Pemerintah Kabupaten Agam dan Tanah Datar resmi memutuskan penutupan permanen jalur pendakian Gunung Marapi. Langkah ini diambil berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Ombudsman terkait dugaan maladministrasi dalam prosedur perizinan pendakian Taman Wisata Alam Gunung Marapi.

Baca Juga : Transaksi Judi Online RI Tembus Rp900 Triliun Tahun 2024

“Pemeriksaan ini menghasilkan dua tindakan korektif untuk BKSDA dan dua tindakan korektif bagi Bupati Agam serta Bupati Tanah Datar. Ombudsman meminta penutupan permanen pendakian selama status Gunung Marapi masih berbahaya,” ujar Pjs. Kepala Perwakilan Ombudsman Sumbar, Meilisa Fitri Harahap, Selasa (28/1/2025), dikutip dari Instagram Agam Media Center.

Langkah ini didukung penuh oleh Bupati Agam, Andri Warman, yang menilai penutupan permanen sebagai langkah bijak untuk mencegah jatuhnya korban jiwa seperti insiden pada 3 Desember 2023, yang menewaskan 23 pendaki. “Kita tidak main-main. Nyawa adalah taruhannya. Pendakian harus ditutup selamanya, apapun status gunungnya,” tegasnya.

Ombudsman juga meminta pengawasan ketat terhadap jalur pendakian ilegal dan menyarankan pemberlakuan sanksi bagi pelanggar. Bupati Tanah Datar, Eka Putra, mengatakan pihaknya sedang mengkaji aturan terkait sanksi. “Ini harus ada regulasi yang jelas agar pelanggar dapat dihukum,” ujarnya.

Keputusan ini muncul di tengah insiden pendakian ilegal sembilan orang ke Gunung Marapi pada Desember 2024. Dalam video viral, mereka merekam diri mereka di dekat puncak yang masih erupsi. Tiga dari sembilan pendaki telah memenuhi panggilan klarifikasi BKSDA dan menyampaikan permohonan maaf.

Penutupan permanen pendakian Gunung Marapi dipandang sebagai langkah antisipatif untuk menghindari tragedi serupa pada 2023. Saat itu, 75 pendaki terjebak di gunung saat erupsi, menyebabkan 23 orang meninggal dunia. Operasi pencarian korban berlangsung hingga 6 Desember 2023, dan dinyatakan selesai setelah seluruh korban ditemukan.

Baca Juga : Judi Online Ancaman Serius bagi Kesehatan Mental dan Ekonomi

“Kita harus belajar dari bencana ini. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama,” kata Kepala BPBD Kabupaten Agam, Ichwan Pratama Danda seperti yang dikutip dari laman Liputan 6.

Penutupan permanen ini diharapkan menjadi langkah preventif yang efektif sekaligus mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan risiko mendaki gunung aktif.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *