breaking news
Home » Pemerintah Wajibkan Industri Serap Susu Lokal, Impor Akan Ditekan Bertahap

Pemerintah Wajibkan Industri Serap Susu Lokal, Impor Akan Ditekan Bertahap

Bagikan :

Harapan Baru Peternak Sapi Perah Desa Wonoagung Bangkit dari Pagebluk PMK (Foto: Kontan/Muradi)

Nusantara1News – Kementerian Pertanian (Kementan) menginstruksikan industri pengolahan susu untuk menyerap susu dari peternak lokal sebagai langkah meningkatkan produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menegaskan bahwa pihaknya telah menyurati seluruh industri pengolahan susu agar mematuhi kebijakan tersebut, yang merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

“Industri pengolahan susu wajib mengambil susu lokal. Kalau tidak dia laksanakan, maka izin impornya dan kuota impornya bisa kita bekukan atau kita tahan,” ujar Sudaryono dalam keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin seperti yang dikutip dari laman Antara news.

Baca Juga : Indonesia Percepat Digitalisasi, Presiden Prabowo Setujui Pembentukan Komite Khusus

Saat ini, sekitar 80 persen konsumsi susu nasional masih bergantung pada impor, sementara produksi dalam negeri baru mampu memenuhi 20 persen dari kebutuhan nasional. Presiden Prabowo menargetkan impor susu dapat ditekan secara bertahap dengan mendatangkan sapi indukan melalui mekanisme investasi swasta.

Pemerintah berencana mendatangkan dua juta sapi indukan dalam lima tahun ke depan, tanpa menggunakan dana APBN. Hingga saat ini, sebanyak 167 perusahaan telah berkomitmen untuk berinvestasi dalam pengadaan sapi tersebut.

“Kita targetkan ada dua juta sapi indukan yang kita datangkan hidup ke Indonesia, dan sudah ada 167 perusahaan yang komit untuk berinvestasi mendatangkan sapi. Jadi negara tidak mengeluarkan APBN, tapi mereka berinvestasi sumber sapinya,” jelas Sudaryono.

Perusahaan yang berinvestasi akan bermitra dengan peternak lokal untuk memastikan industri susu dalam negeri dapat berkembang. Hasil produksi susu nantinya juga akan dialokasikan untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sedang disiapkan pemerintah.

Baca Juga : Pemerintah RI Mau Batasi Anak Main Medsos

Namun, karena produksi susu dalam negeri masih terbatas, saat ini susu belum menjadi bagian dari program MBG. Pemerintah sementara akan mengandalkan sumber protein lain, seperti telur dan daging ayam.

“Kita tidak ingin memberikan susu impor kepada anak-anak kita. Kita ingin substitusi dulu dengan sumber protein yang lain, dengan telur, daging ayam, dan seterusnya,” pungkas Sudaryono.

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *