breaking news
Home » Pemerintah Siapkan Solusi Baru Pengganti LPG untuk 5,5 Juta Pengguna

Pemerintah Siapkan Solusi Baru Pengganti LPG untuk 5,5 Juta Pengguna

Bagikan :

Sumber gambar : liputan6.com

Nusantara1News – Dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap impor Liquefied Petroleum Gas (LPG), pemerintah Indonesia kini semakin gencar mengembangkan solusi alternatif. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah membangun jaringan distribusi gas bumi (jargas) yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Program ini diharapkan tidak hanya mampu menekan impor LPG, tetapi juga memberikan opsi energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan bagi masyarakat. Dengan pengembangan jargas, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan akses energi bersih sekaligus mendukung kemandirian energi nasional.

Baca Juga : Presiden Prabowo Beri Amnesti untuk Puluhan Ribu Narapidana

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong percepatan program jaringan gas bumi (jargas) sebagai alternatif pengganti LPG. Upaya ini dilakukan untuk mendukung transisi energi sekaligus mengurangi beban impor LPG yang selama ini cukup tinggi.

Target ambisius pun telah ditetapkan, yakni mencapai 5,5 juta sambungan rumah (SR) yang terhubung dengan jargas hingga tahun 2030. Program ini diharapkan dapat memberikan akses energi yang lebih terjangkau, aman, dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menjajaki peluang keterlibatan pihak swasta atau non-BUMN dalam pembangunan jaringan gas bumi (jargas). Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target 5,5 juta sambungan rumah tangga sesuai dengan rencana.

“Jadi untuk 5,5 juta, kita lagi membuat perencanaan dalam implementasinya bisa dilaksanakan oleh badan usaha BUMN dan juga bisa dilaksanakan oleh badan usaha non-BUMN,” katanya di sela acara Hilir Migas Conference, Expo, & Awards 2024 di Jakarta, dikutip Senin (16/12/2024).

Namun untuk lokasi detailnya, menurutnya masih dikaji terlebih dahulu. “Untuk lokasi ini kita masih dalam perencanaan dan didetailkan,” tambahnya. “Jadi kita lagi mendorong bagaimana untuk yang 5,5 juta itu bisa tercapai,” imbuhnya.

Baca Juga : Wamenkes Tegaskan Aturan Ketat Pembelian Antibiotik

Dalam penjelasannya, Yuliot Tanjung menyampaikan bahwa hingga September 2024, jaringan gas bumi (jargas) telah terhubung ke lebih dari 1 juta sambungan rumah tangga (SR).

Secara rinci, ia menjelaskan bahwa 703.000 SR di antaranya dibangun menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sementara itu, sebanyak 400.000 SR lainnya terpasang melalui proyek jargas yang didanai tanpa menggunakan APBN.

“Peningkatan pemanfaatan gas bumi pada sektor industri maupun rumah tangga melalui jargas. Sampai dengan September 2024, telah terpasang jargas APBN sebanyak 703 ribu SR, dan jargas non APBN sebanyak 400 ribu SR,” paparnya.

Yuliot Tanjung menjelaskan bahwa jika target 5,5 juta sambungan rumah tangga (SR) jargas tercapai, Indonesia berpotensi mengurangi beban subsidi LPG secara signifikan. Diperkirakan, penghematan anggaran subsidi bisa mencapai Rp 5,6 triliun per tahun pada 2030.

“Pengembangan jargas hingga 5,5 juta SR pada tahun 2030 diharapkan mampu menurunkan impor LPG sebesar 550 ribu ton per tahun (KTPA) dan menghemat subsidi hingga Rp 5,6 triliun per tahun,” ungkapnya.

Sumber : CNBC Indonesia

Editor : Nusantara1News


Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *