
Nusantara1News – Kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok di sektor kelautan dan perikanan terus menunjukkan perkembangan positif. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI baru-baru ini menjalin kemitraan strategis dalam penguatan kapasitas sumber daya manusia bersama Kementerian Sumber Daya Alam Tiongkok.
Baca Juga : Kolaborasi PHR – EMP Gandewa, Dongkrak Produksi 12 Kali Lipat Lapangan Menggala South Rokan Hilir
Kolaborasi tersebut diresmikan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) dan First Institute of Oceanography (FIO). Kesepakatan ini ditandatangani oleh Kepala BPPSDM, I Nyoman Radiarta, dan Wakil Direktur Jenderal FIO, Prof. Zexun Wei, pada Selasa (27/5) di kutip dari kkp.go.id di kantor KKP, dengan disaksikan langsung oleh Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono.
Menteri Trenggono menyampaikan optimismenya terhadap dampak positif kerja sama ini. Ia menekankan bahwa inisiatif tersebut akan meningkatkan kualitas SDM Indonesia melalui pendidikan, pelatihan, serta program beasiswa. Di samping itu, kerja sama juga mencakup dukungan terhadap pembentukan pusat pelatihan ilmu kelautan, perlindungan ekosistem laut, mitigasi bencana, serta konservasi lingkungan laut.
Isi MoU mencakup beberapa poin penting, antara lain: pengembangan kapasitas melalui program akademik, pelatihan, dan pertukaran tenaga ahli; pembentukan pusat riset dan pelatihan bersama; pembangunan stasiun pemantauan kelautan dan meteorologi; serta sistem data bersama untuk memantau kondisi laut seperti terumbu karang dan padang lamun.
Tak hanya itu, kedua negara juga sepakat untuk menjajaki peluang kerja sama dalam kerangka Dekade Ilmu Kelautan untuk Pembangunan Berkelanjutan 2021–2030 yang diusung PBB, serta bidang-bidang lain yang disepakati bersama di masa depan.
Menteri Trenggono berharap kemitraan ini menjadi sarana berbagi pengetahuan dan teknologi yang dapat memperkuat sektor kelautan kedua negara secara berkelanjutan. Ia juga menegaskan bahwa kesepakatan ini merupakan pijakan awal menuju kemitraan yang saling menguntungkan dan berjangka panjang.
Baca Juga : Kolaborasi PHR – EMP Gandewa, Dongkrak Produksi 12 Kali Lipat Lapangan Menggala South Rokan Hilir
Sementara itu, Kepala BPPSDM, I Nyoman Radiarta, menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari dua pertemuan penting: pertemuan Menteri Trenggono dengan Wakil Menteri Sumber Daya Alam Tiongkok, Sun Shuxian, di Jakarta pada 29 November 2024, serta kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Beijing yang didampingi oleh Menteri Trenggono pada 9 November 2024. Dalam kedua pertemuan tersebut, disepakati bahwa kerja sama maritim akan menjadi bagian dari lima pilar utama hubungan bilateral: politik, ekonomi, pertukaran masyarakat dan budaya, keamanan, serta kemaritiman