Nusantara1News – Program skrining kesehatan gratis yang direncanakan oleh Presiden Prabowo berpotensi menjadi langkah signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Skrining kesehatan bertujuan untuk mendeteksi masalah kesehatan secara dini sehingga dapat ditangani lebih cepat dan efektif.
Program ini menurut rencana mulai dijalankan pada Januari 2025. Diharapkan, lewat program ini, upaya deteksi dini dan pencegahan penyakit di masyarakat bisa semakin baik, seiring dengan tujuan pemerintah mencapai Indonesia Emas 2045.
Baca Juga : Menteri Kebudayaan Canangkan 150 Layar Bioskop di Seluruh Indonesia Sebelum 2026
Perlu diketahui, layanan skrining kesehatan gratis ini berbeda dari skrining JKN yang mencakup 14 jenis penyakit. Skrining gratis saat ulang tahun dirancang untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit sesuai golongan usia, dengan tujuan meningkatkan efektivitas deteksi dini dan meminimalkan risiko kematian, serta kecacatan.
Skrining gratis ini, lanjut Budi, akan difokuskan untuk pendeteksian penyakit sesuai kelompok umur. Di luar cek kesehatan dasar seperti gula darah, kolesterol, dan tekanan darah, akan ada pendeteksian penyakit seperti kanker untuk lansia dan congenital hypothyroid untuk bayi.
Lokasi dan Cara Daftarnya
Skrining kesehatan gratis akan dilakukan di Puskesmas maupun lembaga pendidikan sesuai dengan kategori usia yang relevan. Untuk mendukung pendataan, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.
Kementerian Kesehatan juga sedang melengkapi fasilitas alat kesehatan (alkes) di puskesmas, yang akan menjadi lokasi utama untuk pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis tersebut.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Kemenkes bekerja sama dengan Bank Dunia untuk menyediakan peralatan laboratorium darah di 10.000 puskesmas.
“Sekarang kita sedang siapkan termasuk (bantuan pengadaan alkes) dari Bank Dunia itu kita melengkapi 10 ribu puskesmas dengan alat-alat lab darah,” ungkap Budi.
Jadi nantinya, warga yang berulang tahun cukup mendatangi Puskesmas terdekat dengan membawa identitas, dan pastikan sudah mengunduh aplikasi SatuSehat untuk mendapatkan tiket.
Baca Juga : BRI Blokir 3 Ribu Rekening Terindikasi Judol
Lalu, petugas akan memverifikasi data berdasarkan basis data kependudukan untuk mengakses layanan skrining kesehatan gratis via SatuSehat, sebuah transformasi dari aplikasi PeduliLindungi yang digunakan saat pandemi Covid-19.
Aplikasi ini sudah cukup familiar dan telah diunduh lebih dari 100 juta penduduk Indonesia. Dengan begitu dapat menyediakan akses yang lebih mudah bagi masyarakat untuk layanan kesehatan.
Berapa Anggarannya?
Pemerintahan Prabowo-Gibran telah menganggarkan sekitar Rp3,3 triliun untuk program pemeriksaan kesehatan (medical check-up) secara gratis pada 2025, yang targetnya 52 juga warga Indonesia.
“Kalau tidak salah, Rp3,3 triliun untuk (program) pemeriksaan kesehatan (gratis). (Lalu) Ada Rp 1,7 triliun (anggaran) buat penambahan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan sebagainya,” ujar Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi.
Program pemeriksaan kesehatan gratis rencananya akan dilakukan selama lima tahun periode pemerintahan Prabowo Subianto (2024-2029). Selama lima tahun, pemerintahan Prabowo menargetkan ada 220 juta warga Indonesia yang bisa mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis.
Kementerian Kesehatan telah mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp13 triliun. Dari tambahan anggaran tersebut, sebanyak Rp1,7 triliun akan dialokasikan untuk mendukung skrining gratis. Sementara itu, sekitar Rp8 triliun akan dialokasikan untuk penanganan tuberkulosis dan sekitar Rp3 triliun akan dialokasikan untuk pembangunan rumah sakit.
Patut Diapresiasi
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai program pemeriksaan atau skrining kesehatan gratis bagi masyarakat yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah maju pemerintah yang patut diapresiasi.
Menurut IDI, inisiatif ini tak hanya memberikan akses kesehatan yang lebih merata bagi masyarakat, tetapi juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Baca Juga : Prabowo Minta Pejabat Kurangi Seminar & Jalan-Jalan ke Luar Negeri
“Program pemeriksaan kesehatan gratis ini akan berdampak positif bagi masyarakat, seperti deteksi dini penyakit, peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan, dan mengurangi beban pembiayaan penyelenggaraan pengobatan atau kuratif,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar (PB) IDI Mohammad Adib Khumaidi dalam keterangannya.
Selain itu, secara luas program pemeriksaan kesehatan gratis juga berkontribusi pada pencapaian target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya terkait kesehatan dan kesejahteraan.
Sebagai organisasi profesi dokter, IDI menyatakan bahwa pihaknya senantiasa siap menjadi mitra strategis pemerintah dan berkolaborasi untuk memastikan keberhasilan program ini untuk mewujudkan Indonesia yang sehat.
“Mari bersama-sama kita dukung dan kawal program ini agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” tutur Adib.